Lihat ke Halaman Asli

Duniaku Tak Lengkap Tanpamu

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pekerjaan yang melelahkan, namun selalu membuatku ketagihan.

Apa pasal?

Aku sibuk memperhatikan gerak-gerik deretan semut-semut yang berjejer rapi dan menyusuri dinding kamarku. Aku bahkan merekamnya dalam sebuah video di handphone. Memperhatikan semut-semut kecil itu berbaris dan saling tolong menolong, aku terkesiap lalu teringat beberapa orang teman-temanku. Semut-semut itu sepertinya menjalin sebuah keakraban yang begitu hangat. Setiap kali mereka berpapasan dengan temannya, mereka berhenti sejenak. Aku sendiri tidak tahu apa yang mereka lakukan karena aku tak memiliki kemampuan Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam yang bisa berbicara dengan hewan. Aku mendunga banyak hal setelah mengamatinya lebih dekat, bahkan suatu waktu menggunakan sebuah kaca pembesar untuk memperhatikan gerakannya.

Mereka sepertinya bersalaman dan sekedar bertegur sapa. Apa katanya?

Jangan tanya aku, Kawan. Aku tidak mengerti.

Mereka menjalin kekeluargaan dengan baik. Memperhatikan mereka hidup dalam suasana kekeluargaan yang hangat, membuatku rindu akan beberapa teman-temanku yang belakangan mulai sibuk tergerus masa. Tak ada yang mengirimiku pesan hari ini, namun aku memaklumi kesibukan mereka masing-masing. Kesibukan mereka bukanlah bumerang untukku dan alasan agar membuatku jauh dari mereka.

Maka akan kusebutkan mereka satu persatu.

Dia adalah Arifah. Teman seperjuanganku semasa SMA. Hingga kini aku masih sering bertemu dengannya, bahkan terkadang kami menghabiskan waktu berdua melepas penat dengan berjalan-jalan ke pantai atau sekedar makan es krim bersama. Ia adalah partner terbaik yang pernah kudapati. Bersamanya, aku tak ragu melangkahkan kakiku. Saat susahpun, meski ia tak memberiku sedikit solusi, ia mau mendengar celotehku yang panjang tanpa mengeluh. Dia juga memiliki tabiat yang hampir sama denganku. Sama-sama suka balapan dan kecelakaan motor. Tabiat yang kurang bagus memang, namun kami bisa bekerja satu tim dengan baik. Melengkapi kekurangan masing-masing dan mengimbangi karakterku yang cenderung meledak-ledak dan out of control dengan sifatnya yang cenderung tenang layaknya seorang kakak. Aku selalu memanggilnya dengan sebutan “Onee-Chan” yang dalam bahasa Jepang berarti Kakak Perempuan.

Jika bertanya siapa sosok yang paling cool diantara kami. Dia adalah Hilya. Sosok dingin dan pendiam. Berbicara seperlunya saja, namun murah senyum. Pandai dalam pelajaran Biologi dan tak sungkan-sungkan mengajar. Dia paling anti memberikan buku LKS atau lembar jawabannya jika ujian berlangsung. Tak heran beberapa dari teman kami tak akan pernah mau lagi meminta jawaban padanya kecuali benar-benar terdesak. Namun, jangan ditanya kebaikan hatinya. Selama masih mampu menolong, dengan sepenuh hati akan ia kerjakan. Sifat yang paling menonjol yang ia miliki adalah amanah. Pantang baginya untuk meninggalkan amanah yang telah diberikan.

Kalau masalah kecewek-cewekan, dia ratunya. Dia adalah Raihanah. Pokoknya dia yang paling kinyis-kinyis diantara semuanya. Ah, dia paling bisa pelajaran matematika. Satu pelajaran yang kadang membuat rambut dikepalaku mau lepas semua. Beruntunglah, kami punya dia. Ada yang mengimbangi. Selalu ada hal yang membuatku gemas padanya, pipinya yang tembem kadang membuatku ingin meremas kedua pipinya hingga memerah. Makanan kesukaannya sepanjang masa adalah bakso. Ber-Trio dengan Khairunnisa dan Rifda.

Si lucu yang satu ini namanya Khairunnisa. Ekspresi, mimik, hingga cerita-ceritanya tak jarang mengocok perut. Aku ingat sekali sifatnya yang kadang perfeksionis dalam berbagai hal. Tak jarang aku sendiri merasa bersalah jika aku terlambat mengerjakan pekerjaan kelompok saat aku dan dirinya berada dalam satu kelompok belajar. Satu hal yang menonjol padanya, ia begitu pandai mengontrol perilaku dan mengasah logikanya. Salah sedikit, boleh jadi dapat kritik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline