Manusia dengan segala aktivitas sehari-harinya tentu tak lepas dari masalah. Entah itu seorang pekerja kantoran, buruh, pebisnis, maupun ibu rumah tangga yang dikatakan tak banyak berinteraksi dengan orang.
Belum lagi kewajiban-kewajiban kita ketika kita menjadi seorang anggota dari sebuah Masyarakat, istri dari seorang suami, ibu dari anak-anak, bawahan dari seorang atasan, atasan dari beberapa bawahan, pimpinan sebuah Perusahaan.
Bahkan ketika kita adalah orang yang mempunyai jabatan di Lembaga, komunitas, organisasi. Tentu akan bertemu banyak hal yang sejalan dengan pikiran dan hati kita maupun yang kontra.
Saya seorang ibu rumah tangga tapi saya juga seorang pebisnis dan orang kantoran. Dengan 3 aktivitas yang saya sandang ini, tentu saja lebih banyak hal-hal yang saya jumpai setiap harinya.
Entah itu di rumah dengan anak dan suami, di bisnis dengan rekanan bisnis, pembeli, dan pegawai, di kantor dengan atasan, bawahan maupun sesame rekan kerja.
Namun sebenarnya, kalau kita mau berhenti sejenak untuk merenungkan apa saja yang pernah atau sedang kita jumpai dalam kehidupan kita, sungai yang kita sangka dalam ternyata tidak sedahsyat suara riaknya.
Mencari dari mana asal masalah, apa yang menyebabkan hal tersebut sehingga kita anggap masalah, dan membandingkan lagi dengan hari-hari kita yang sudah berlalu yang kita mampu lewati sehingga kita tetap survive sampai dengan hari ini.
Bahkan, kita akan dibuat terkejut ketika kita mendengar kisah-kisah orang lain yang masalahnya ternyata jauh lebih besar daripada masalah kita, lalu dalam hati "alhamdulillah, masalahku kecil". Lalu kita bisa tersenyum lebar dan melanjutkan hidup kita dengan ringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H