Dia segera menggenggam erat jemari tanganku Begitu kami menyeberangi jalanan yang sebenarnya lengang itu Sejenak hatiku tercekat tapi segera kugenggam kembali jemarinya Tahunan kami bersama dan sentuhan merupakan bagian keseharian Peluk, cium, mengelus bahu, mencubit pipi, memegang lengan saat menyeberang, Semua sering terjadi... Tapi tidak bergandengan seperti itu... Arggh kok aku memaknainya sebagai dimensi lain Kebutuhan akan perlindungan, bahkan mungkin semacam a cry for help... Maafkan aku jika selama ini tak peka pada kebutuhanmu, Selama ini kamu sangat kuat bahkan lebih kuat dari aku, Maka kupikir kau tak butuh campur tanganku pada urusan itu Apalagi sebenarnya aku tak ingin terlibat pada urusan itu, Walaupun semua begitu mengharapkan campur tanganku... Karena kau tahu aku begitu mencintai perempuan tua Yang berada di balik hangar bingar urusan itu, Aku ingat jemari tangannya yang selalu memijatku kaki jelang tidur... Diiringi senandung yang seperti menjadi rapalan serapah Dan kutukan sayang agar kakiku menjadi kaki belalang... 3 Tahun lalu... Pijatan tangannya itu juga yang membangunkan aku suatu malam Tuk buka tabir pada urusan itu...dan aku takjub, Seorang perempuan usia 89 tahun sudah begitu mempersiapkan masa depan kita... Puzzle-puzzle telah dirapihkan jika dia tiada Perempuan itu yang minta kubawa serta ke Jakarta, dan kujanjikan akan kujemput kelak, janji yang belum sempat terealisir saat sebulan kemudian, telpon dari seberang mengabarkan kalau dia telah berpulang... Maka aku tak perduli pada urusan itu sebab untuknya, kita harus kehilangan PEREMPUAN TUA itu... aku bahkan tak perduli manakala puzzle-puzzle itu jadi berantakan
Tapi genggam eratmu itu seperti mengingatkan ku, Ada PEREMPUAN MUDA yang butuh pertolonganku Membenahi urusan itu... Dan perempuan muda itu adalah kau - adikku, Maafkan kakakmu yang terlalu larut dalam lingkar cinta Pada perempuan tua itu...pada nenek kita... Baiklah Dik...biar kakakmu menuntaskan urusan itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H