Minta Sedekah Dikembalikan

Sebenarnya berita ini ditayangkan di TV sekitar 2 minggu yang lalu, tapi saya baru sempat menuliskannya hari ini. Berita ini cukup mengangetkan mengingat kalau bersedekah itu tidak boleh meminta kembali lagi dan baru kali ini mendengar dan melihat berita tentang hal tersebut. Kronologisnya sebagai berikut:

Terdapat seorang pengusaha yang katanya sedang menunggu keputusan tender (saya kurang ngeh tender apa). Nah, biar tendernya menang maka dia berinisiatif untuk bersedekah pada anak yatim piatu di suatu yayasan anak yatim di Bogor, karena sudah dipastikan biasanya doa anak yatim dikabulkan oleh Allah. Yang cukup mengejutkan, ternyata dia bersedekah dalam jumlah yang sangat besar yaitu Rp 5 juta tuk masing-masing anak. Total yang ia sedekahkan berjumlah Rp 75 juta. Wow, fantastis! Mungkin maksudnya bersedekah dalam jumlah besar akan makin dikabulkan doanya. Masalahnya, menurut saya, apakah Anda ikhlas bersedekah dengan jumlah sebesar itu? Bukan saya bermaksud berprasangka buruk, tetapi terkadang saya sendiri saja hitung-hitungan kalo mau bersedekah dalam jumlah yang besar, apalagi sampai berpuluh juta dikeluarkan hanya untuk bersedekah. Pasti kita kalau bersedekah juga harus memikirkan pengeluaran bulanan beserta pengeluaran extra atau dadakan, baru deh bersedekah. Mungkin pengusaha tersebut saking kayanya sehingga rela bersedekah dengan uang sebanyak itu. Kalau menurut saya lagi, kalau bersedekah itu yang terutama adalah niat yang ikhlas dulu, baru menentukan jumlah uang yang akan disedekahkan.  Dan ternyata, pikiran saya benar, bahwa ternyata si pengusaha tersebut kalah tender dan karena merasa rugi maka tanpa malu-malu ia memaksa para anak yatim tersebut unuk menyerahkan kembali uang yang pernah ia sedekahkan secara utuh. Karuan saja banyak yang memprotes tindakan pengusaha tersebut karena sudah pasti uang tersebut sudah ada yang diambil sebagian tuk belanja keperluan sehari-hari mereka. Pengusaha tersebut tetap minta uang sedekah tersebut dikembalikan walaupun ada yang sudah terpakai, yang penting judulnya gak rugi banyak!!!! Miris sekali mendengar berita ini.