Lihat ke Halaman Asli

8 Tips Menjaga Kebugaran Tubuh saat Puasa bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1342953218798239157

Menjalankan ibadah puasa merupakan hal yang penting bagi umat Islam, baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Karena puasa adalah kegiatan wajib yang dijalankan umat Islam dan apabila tidak melaksanakannya akan merasakan penyesalan yang sangat karena di dalam pelaksanaan ibadah puasa terdapat banyak hal yang memberikan kita keuntungan.

Karena alasan itulah yang mendorong saya untuk ingin memenuhi sebulan penuh puasa Ramadhan pada tahun ini, meskipun saya masih pada masa menyusui. Memang ada aturan khusus dalam Islam yang memperbolehkan seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui untuk tidak melaksanakan puasa Ramadhan demi alasan kesehatan si ibu atau bayinya. Tetapi, karena puasa Ramadhan merupakan kewajiban setahun sekali, maka saya bertekad untuk melaksanakannya sebulan penuh. Bismillahirrahmanirrahim.

Dan sungguh, puasa dalam kondisi hamil atau menyusui adalah pengalaman tersendiri bagi saya sebagai ibu baru. Tahun lalu, saya melaksanakan puasa dalam kondisi hamil tua. Dengan kandungan yang semakin berat dan nutrisi yang terbagi dengan si janin juga rutinitas pekerjaan, menjadikan puasa saya tahun lalu sebagai puasa penuh kesabaran. Dan kesabaran itu ternyata harus terpupuk lagi di tahun ini. Saya menyusui bayi yang berusia 8 bulan. Membagi makanan yang saya makan dengan bayi saya melalui ASI, menjaga bayi saya dalam setiap geraknya karena dia adalah bayi yang sangat aktif dan membagi waktu juga dengan bekerja. Makanan yang saya makan ketika sahur, seolah sudah terkuras habis di tengah hari. Badan seolah tinggal menggantungkan saja di gantungan baju. Akhirnya saya merasa, bahwa berpuasa dalam kondisi hamil maupun menyusui sangat berbeda ketika saya masih single dulu.

Saya mencoba berbagi tips menjaga kebugaran tubuh pada saat berpuasa, terutama untuk ibu hamil dan menyusui sesuai dengan pengalaman saya. Silahkan disimak.

  1. Sahurlah dengan makanan yang porsinya 2 kali lipat daripada porsi ketika sebelum anda hamil. Kenapa? Karena anda memberi makan dua individu, anda dan bayi anda.
  2. Sahur dan berbukalah dengan sayur dan buah. Saya sudah membandingkan ketika sahur dan buka tanpa sayur atau dengan sayur. Tubuh lebih terasa memiliki tenaga lebih setelah mengkonsumsi sayur dan buah. Sayur biasanya saya konsumsi ketika sahur dan buka, dan buah akan saya lahap banyak setelah terawih.
  3. Makanlah tetap 3x antara buka puasa dan sahur. Apa tidak kekenyangan? Saya rasa tidak. Ingat, ibu hamil dan menyusui membagi makanannya dengan bayinya sehingga cepat merasa lapar. Pola makan yang saya terapkan adalah makan ketika berbuka, makan satu jam sebelum tidur, dan makan ketika sahur. Kalau saya sedang tidak ingin makan nasi, sebelum tidur biasanya saya ganti dengan sereal atau roti.
  4. Banyak minum air putih ketika berbuka puasa. Karena saya orang yang mudah sekali 'merasa kurang minum', saya sempatkan satu jam sekali minum air putih satu gelas. Bahkan supaya saya tidak lupa, saya sampai meminta tolong suami untuk mengingatkan jadwal minum saya. Karena saya sadar betul bahwa air putih memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Bahkan bagi ibu hamil, akan membantu dalam pencapaian jumlah air ketuban yang cukup untuk proses melahirkan (ini kata dokter saya dulu).
  5. Istirahat yang cukup. Jangan terlena dengan acara ramadhan yang semakin beragam. Bagi ibu hamil, istirahat berguna untuk menjaga kebugaran tubuh dan memberikan tenaga ketika beraktifitas. Sedangkan untuk ibu menyusui, istirahat membuat tubuh kembali bugar (terutama setelah terbangunterus malam hari untuk menyusui dan setelah menjaga si kecil seharian) dan membantu memperlancar produksi ASI.
  6. Konsumsi vitamin bagi ibu hamil dan suplemen bagi ibu menyusui. Vitamin yang diberikan ke ibu hamil disesuaikan dengan perkembangan janin sehingga insyaAllah tidak akan mubazir. Sedangkan mengkonsumsi suplemen bagi ibu menyusui kegunaannya adalah membantu menjaga energi tubuh yang nantinya digunakan untuk mengasuh si kecil yang mulai aktif. Tetapi, suplemen ini sifatnya tidak harus selalu dikonsumsi. Saya biasanya mengkonsumsi ketika saya merasa butuh tambahan energi untuk hari saya dengan jadwal padat dan saya mengkonsumsinya ketika sahur. Ingat, anda bisa lho mengukur kebutuhan gizi tubuh anda. Bagi saya, konsumsi suplemen bisa tidak dilakukan jika saya sudah merasa asupan gizi saya cukup.
  7. Olah raga. Tetaplah menjalankan rutinitas anda berolah raga. Hanya saja, jangan terlalu berat sehingga membuat anda mudah haus. Ketika berpuasa, saya tetap berolahraga dua kali seminggu, yaitu mengikuti senam yang diadakan ibu-ibu di perumahan saya. Itupun hanya setengah jam untuk sekali senam. Ketika saya hamil dulu, sebelum buka puasa saya usahakan untuk berjalan kaki keliling kompleks perumahan sambil mencari cemilan utnuk buka puasa.
  8. Berfikirlah positif dan yakin bahwa anda bisa melalui puasa Ramadhan meskipun dalam kondisi hamil atau menyusui. Bagi saya, dua kondisi ini memang berat untuk berpuasa. Apalagi rasa lapar yang harus saya tahan setelah bayi saya menyusu. Tapi, kalau pikiran tidak dipaksa untuk berfikir positif, wah, puasa saya sudah jebol dari hari pertama. Apalagi ditambah cuaca yang panas di kota saya. Sungguh, godaan minum es yang manis itu besar sekali.

Semoga tips dari saya bisa membantu. Silahkan ditambah apabila menurut anda sebagai pembaca ada yang kurang. Terima kasih dan selamat berpuasa bagi ibu-ibu Indonesia yang bugar dan cerdas.

Profil | Tulisan Lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline