Kalian semua pernah mendengar tentang masalah-masalah perselingkuhan, bukan? Apakah itu terjadi pada tetangga, rekan kerja, keluarga atau malah pada diri kalian sendiri. Dan masalah-masalah perselingkuhan, kebanyakan akan berujung pada masalah keuangan. Bagaimana tidak? Pengeluaran jelas keluar dua kali kan? Itu kalau selingkuhannya hanya satu orang saja. Kalau lebih dari satu? Tinggal mengkalikan saja kalau ingin tahu total pengeluarannya berapa.
Aku memiliki cerita perselingkuhan untuk kalian.
Ups, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Hanaka. Seperti nama orang Jepang yah? Banyak yang bilang seperti itu. Tapi aku bukan keturunan Jepang dan tidak memiliki keluarga dengan silsilah orang Jepang. Aku juga heran, kenapa orang tuaku memberiku nama Hanaka. Bahkan artinya saja aku tidak tahu karena setiap aku bertanya apa artinya pada orang tuaku, beliau berdua selalu menjawab dengan kalimat, “Suka saja dengan nama itu”. Fiuh,
Setiap hari, aku selalu berkutat dengan angka-angka. Rekan kerjaku yang jumlahnya 7 orang, hanya ada 2 laki-laki. Sedikit sekali yah? Dari 2 pria paling tampan di bagianku, ada seorang pegawai yang berwajah tampan dan bersih. Baru pindah sekitar 6 bulan yang lalu dari kota tetangga karena istrinya dipindah lokasi kerja oleh pemerintah pusat. Namanya mas Agung.
Bagi aku yang masih muda kinyis-kinyis ini, sosok mas Agung ini menjadi idola tersendiri. Ditambah lagi mas Agung memiliki wawasan yang cukup baik dalam hal teknologi meskipun orangnya sendiri kurang memiliki kemampuan untuk bersosialisasi. Ah, memandangnya dari meja kerja membuatku tidak akan bosan dan tidak akan berkedip sedetik pun. Berlebihan? Sangat, karena memang dia sungguh mempesona. Hayhay..
Tapi, sungguh kasihan menjadi orang tampan. Ada saja gosip yang tersebar, mungkin karena ada yang iri dengan ketampanannya. Setengah tahun di sini, sudah tersiar kabar bahwa dia selingkuh dengan sekretaris manajer yang bahenol pantatnya. Beberapa rekan kerja pernah menanyakan kabar itu dengan hati-hati tapi dia hanya menanggapi dengan santai dan menjawab dengan menggunakan kalimat singkat. “Dengar dari mana?”
Kalau sudah ditanya balik seperti itu, keki juga kan yang bertanya. Buru-buru diam deh supaya tidak ketahuan ratu gosip. Hahahaaa,
Mengingat rekan kerja yang keki karena jawaban mas Agung, jadi ketawa-ketawa sendiri. Karena apa? Karena aku sekarang sedang berada di rumah makan bersama para ‘tersangka’. Mas Agung dan sekretaris manajer yang menurutku memang bahenol. Dan menurut penerawanganku, antara mereka berdua memang terjadi apa-apa. Ketawa-ketiwi berdua sambil saling berbisik. Berbisik tentang tiket masuk bioskop sambil saling menatap, yang menurutku lagi, sangat mesra. Huh, jadi merasa menjadi wanita paling bodoh sejagad raya. Kenapa aku sekarang berada di satu tempat dimana disana ada sepasang manusia yang saling bercengkerama tanpa mempedulikan penghuni jagad yang lain.
Dan kebodohanku yang utama adalah, kenapa aku mau saja diajak si sekretaris bahenol itu makan bareng. Alasan dia mengajakku tadi supaya gosip yang beredar tentang mereka tidak semakin membara. Eh, ternyata Tuhan, aku malah merasa dijatuhkan derajatku ke dasar bumi paling dalam karena menyaksikan kemesraan yang seharusnya tidak aku saksikan.
Sakit hati? Sangat sekali. Tapi aku hanya bisa merutuki kebodohan yang telah aku perbuat dengan memainkan akun facebook di handphone yang dari tadi hanya aku klik-klik saja.
Tapi, sakit hatiku sedikit hilang, ketika sebuah sms masuk di handphoneku.
From : Agung sayang
15 Januari 2012, 10:37 AM
Hanaka sayang, ntar malem kita jalan yuk. Si bahenol ini baru aja ngasih tiket nonton 2 lembar. Dia nggak bisa nonton tapi sayang mau buang. Mumpung ada gratisan sayang, gimana?
Cepat ku toleh mas Agung yang masih saja bercanda dengan si bahenol dengan senyum penuh tanda setuju.