Lihat ke Halaman Asli

Catatan Musim Gugur

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah kenapa malam ini aku mengingatmu lagi

Tapi tak membuatku bahagia

Pun sedih

Ataupun

Ada

Hampa?

Tidak!

Marah?

Mungkin.

Kecewa?

Pasti.

TAPI

Aku bahagia!!!

Aneh!!!

Musim gugur kali ini sempurna.

Sempurna tanpamu.

Sempurna tanpa ada rasa yang tersisa.

Kau tahu,

butuh waktu yang cukup panjang untuk berada di musim gugur seperti ini.

Sangat panjang.

Lukaku sudah kering.

Amarahku sudah hilang.

Sedihku t’lah pergi.

Aku bahagia!!!

Kuharap kau juga.

Tahun t’lah berganti kan?

Musim gugur ini pun kan usai.

Aku bahagia.

Musim gugur ini adalah musim dimana aku merayakan lukaku yang t’lah kering.

Musim gugur ini adalah musim dimana aku tertawa dan bahagia.

Musim gugur ini adalah musim dimana lukaku telah mengkristal tanpa bekas.

Kau tahu,

Aku menyimpan luka ini.

Bukan untuk membencimu.

Bukan untuk menyimpan kekecewaan.

Aku menyimpan luka tiap musim gugur.

Kusimpan baik – baik.

Sebagai pengingat!

Sebagai penanda!

Sebagai memorabilia!

Bahwa aku seorang pemenang.

A survivor indeed.

No more scrub in the life of a ‘miss investigator’ ^___^

(Catatan musim gugur, 20 Mei 2010)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline