.....
Langkah kakiku berjalan lunglai ketika mengingat semua kisah ini. mengingat sebuah kepiluan yang aku alami. bagaimana tidak, di penikahanku yang baru berjalan satu tahun, aku harus kehilangan istriku. ya, istriku.
Carissa Wulandari. dia harus berpulang ke yang maha segalanya dengan mengandung calon buah hatiku yang baru berusia 4 bulan dalam kandungan. teramat perih, teramat sakit, dan teramat berat untuk kulalui.
Hampir gila dalam otakku ketika butiran kenangan tiap semua tentangmu mulai merangkak di pundak ajaibku. tapi aku tahu, engkau tidak akan tinggal diam jika aku mulai merasa terpuruk dalam kesedihanku. Carissa, aku mengingatmu, aku mengenangmu, dan aku merindukanmu...
"Barangkali kepergianmu adalah upaya menyembuhkan hatiku. tapi kau keliru, hatiku hancur berkali - kali saat kau memilih pergi"
"pagi mas wisnu, udah mulai kerja lagi ?" suara pak security menyapaku ramah.
"iya pak, kangen sama njenengan pak."
"walah, njenengan bisa aja mas."
"njenengan hari ini keliatan bahagia pak ? habis menang lotere ya pak." celetukku bercanda.
"hush!! jangan kenceng kenceng mas, nanti pada tahu lho!" balasnya sambil tertawa ramah.
Di lobby hotel tampak begitu sibuk karena pagi-pagi begini biasanya tamu tamu pebisnis pada mulai check out. ya, rutinitas seperti ini yang mungkin aku rindukan dan setelah beberapa hari cuti untuk memulihkan badan yang sempat drop karena typus yang datang tak di jemput dan pulang tak diantar, akhirnya mulai ngeliat list Pekerjaan yang lumayan Panjang saperti hidung pinokio. eh, anak jaman sekarang tahu cerita pinokio apa enggak ya ? ah, sudahlah.