Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Menjadi Editor Profesional: Kisah Pemuda 19 Tahun yang Sukses Berkolaborasi dengan Influencer

Diperbarui: 23 November 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : M. Ismaulana Ibrahim

Halo! Saya M. Ismaulana Ibrahim, biasa dipanggil Baim. Saya seorang editor dan videographer berusia 19 tahun yang saat ini masih menempuh pendidikan di Politeknik LP3I Jakarta, semester 3, Program Studi Digital Komunikasi. Perjalanan saya di dunia editing dimulai empat tahun lalu, berawal dari hobi sederhana yang kini membawa saya menjadi editor untuk seorang influencer.

Awal Mula dari Hobi

Semua bermula dari kecintaan saya pada dunia busmania. Saya senang merekam bus yang melintas, lalu mengeditnya menjadi video menarik untuk diunggah ke media sosial. Meski awalnya hanya menggunakan aplikasi sederhana di ponsel, video saya mendapat apresiasi dari komunitas pecinta bus. Dukungan itu memotivasi saya untuk terus belajar, hingga akhirnya saya mempelajari aplikasi editing profesional seperti Adobe Premiere dan After Effects.

Perjuangan Mengembangkan Diri

Belajar editing bukan hal mudah. Saya sering menghabiskan malam untuk mencoba berbagai teknik, seperti color grading dan transisi dinamis. Berbagai tantangan ini justru mendorong saya untuk terus berlatih. Selain editing, saya juga tertarik pada dunia videografi. Saya mulai merekam acara komunitas hingga pemandangan kota, sambil belajar pentingnya menyampaikan cerita yang kuat melalui video.

Peluang yang Mengubah Segalanya

Kesempatan besar datang ketika seorang teman merekomendasikan saya kepada seorang influencer. Ia meminta saya untuk mengedit video kontennya. Awalnya saya ragu, tapi saya menerima tantangan itu. Proyek pertama itu berhasil memuaskan sang klien, hingga saya dipercaya menjadi editor dan videographer tetapnya.

Menyeimbangkan Studi dan Karier

Sebagai mahasiswa Digital Komunikasi, banyak materi kuliah yang mendukung pekerjaan saya. Strategi komunikasi digital yang saya pelajari membantu saya membuat konten yang efektif sekaligus kreatif. Meski harus membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan, pengalaman ini membuat saya lebih disiplin dan terorganisir.

Pelajaran Berharga

Perjalanan ini mengajarkan saya pentingnya konsistensi, keberanian mengambil peluang, dan terus belajar. Saya juga menyadari pentingnya membangun relasi baik untuk memperluas kesempatan.

Harapan dan Impian

Ke depan, saya ingin terus mengembangkan kemampuan saya di dunia kreatif, bekerja dengan lebih banyak klien, dan menginspirasi generasi muda. Kisah saya membuktikan bahwa dengan usaha keras, langkah kecil dapat membawa kita menuju pencapaian besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline