Lihat ke Halaman Asli

M. Islahul Imami Tsani

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Mataram

Memperingati Hari Lahir Pancasila, Prodi PPKn Universitas Muhammadiyah Mataram Mengadakan Kuliah Pakar

Diperbarui: 3 Juni 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc: Universitas Muhammadiyah Mataram

Mataram_3 Juni 2024 prodi Pendidikan Pancasila dan Ke-Warganegaraan (PPKn) Universitas Muhammadiyah Mataram mengadakan Kuliah Pakar bertema "Pancasila Sebagai Pondasi dalam Menguatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia". Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Kegiatan yang digagas oleh kaprodi PPKn Universitas Muhammadiyah Mataram bapak Isnaini, S.Pd., M.H., M.Pd. ini berkolaborasi dengan Prof. Dr. H. Mukhamad Murdiono, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Dekan 1 Fisipol Universitas Negeri Yogyakarta untuk memberikan materi kuliah bersama ibuk Dr. Hj. Sri Rejeki, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Kepala HRD Universitas Muhammadiyah Mataram. 

Dalam sambutannya kaprodi PPKn Universitas Muhammadiyah Mataram bapak Isnaini, S.Pd., M.H., M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ideologi Pancasila sehingga dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kuliah pakar ini sebagai salah satu upaya dan tanggung jawab kami dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait ideologi Pancasila, apalagi di masa sekarang ini banyak kita temukan adanya ideologi lain yang berkembang di tengah masyarakat sehingga kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia perlu diedukasikan kembali kepada masyarakat." ujar pak Isnaini saat memberikan pengantar kuliah pakar.

"Harapannya dengan adanya kuliah pakar ini, kita dapat menguatkan keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa di tengah-tengah masyarakat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara." sambung pak Isnaini.

Kuliah pakar ini juga mendapat sambutan baik dari Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si. Selaku dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram, beliau menganggap ini merupakan salah satu kegiatan positif dan bermanfaat bagi semua.

Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd menyampaikan "Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang sakti karena bisa menyatukan keberagaman masyarakat Indonesia, sehingga perlu diedukasikan kepada masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan nasionalisme bangsa. Tentu saya berharap kegiatan positif seperti ini akan terus diadakan."

Upaya pembumian Pancasila sebagai ideologi bangsa sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Dr. H. Mukhamad Murdiono, S.Pd., M.Pd. melibatkan 3 dimensi ideologis yakni Mitos (keyakinan), Logos (penalaran), dan Etos (kejuangan). Pada dimensi mitos (keyakinan) diarahkan untuk meneguhkan kembali pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia kepada masyarakat, selanjutnya pada dimensi logos (penalaran) diarahkan untuk mengembangkan pancasila dari sebuah ideologi menjadi sebuah bidang ilmu pengetahuan, dan pada dimensi etos (kejuangan) diarahkan untuk menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap ideologi pancasila.

Sementara itu ibuk Dr. Hj. Sri Rejeki, S.Pd., M.Pd. memandang Pancasila sebagai ideologi pemersatu keberagaman masyarakat Indonesia. Adanya ideologi Pancasila merupakan titik tengah dalam perbedaan yang kemudian membawa kerukunan dan untuk dapat mewujudkan dan memaksimalkan upaya pembumian pancasila sebagai ideologi bangsa harus dimulai dari diri sendiri. 

Kuliah pakar yang diadakan melalui zoom meeting secara nasional ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta. Suratmin sebagai salah satu peserta seminar mengatakan bahwa kegiatan seminar ini sangat bermanfaat bagi dirinya dalam meningkatkan pemahaman terkait ideologi Pancasila.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline