Lihat ke Halaman Asli

M. Islahul Imami Tsani

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Mataram

Kolaborasi Lombok Womenpreneur Club (LWC) dan Bank Indonesia Sukses digelar, Hasilkan Keuntungan Hingga Milyaran

Diperbarui: 3 Juni 2024   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc: Lombok Womenpreneur Club

Lombok Womenpreneur Club (LWC) menggelar 5th Anniversary Womenpreneur Day 2024 dengan Tema Road to FESYAR KTI yang dilaksanakan di Atrium - Lombok Epicentrum Mall selama dua hari, dari tanggal 25 hingga 26 Mei 2024, di mana kegiatan ini berkolaborasi dengan Bank Indonesia. Sabtu (25/05/2024).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah perempuan inspiratif, dan juga puluhan stan UMKM berbagai produk NTB di bawah naungan LWC dengan transaksi Cashless (QRIS). Selama dua hari di gelar nya kegiatan ini, transaksi yang telah tercatat mencapai jumlah yang fantastis, hingga sebesar Rp.11 miliar lebih.

Pada hari pertama digelarnya kegiatan 5th Anniversary Womenpreneur Club ini dihadiri oleh PJ Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni, Founder Lombok Womenpreneur Club, Indah Purwanti, Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Winda Putri Listya.

Ketua LWC, Indah Purwanti mengatakan bahwa, perayaan tahun kelima ini untuk merayakan kemerdekaan perempuan dalam berbagai perannya terutama dalam berwirausaha. LWC sendiri memiliki program harian (Jejualan), program bulanan (Women Talk dan Kajian) serta program tahunan Womenpreneur Day dan Gathering yang tahun ini dirangkai dengan Road to Festival Syariah Kawasan Timur Indonesia, yang merupakan sebuah kompetisi di bidang inovasi ekonomi syariah.

"Selama dua tahun terakhir, expo yang digelar dengan transaksi non tunai (QRIS Bank Indonesia) mencatatkan transaksi yang baik. Bahkan sebelum praevent tahun ini, sudah mencatat 58 ribu volume transaksi dari 70 booth yang ada." Tuturnya.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia NTB, Winda Putri Listya memaparkan bahwasanya sejak 2023, momentum ekonomi keuangan syariah dengan masuknya Indonesia di peringkat tiga global terus meningkat.

Dalam era globalisasi ekonomi yang semakin terbuka, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan sistem keuangan syariah. Dibawah arahan Deputi Perwakilan Bank Indonesia NTB, Winda Putri Listya, upaya untuk memperkuat dan meningkatkan ekonomi syariah semakin terlihat nyata. Dengan posisi Indonesia yang merangkak naik ke peringkat kedua secara global dalam hal ekonomi keuangan syariah, hal ini bukanlah merupakan prestasi kecil.

Pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 15,8 persen menjadi cermin dari ketertarikan yang meningkat terhadap prinsip-prinsip keuangan Islam. Hal ini tidak hanya mencakup sektor perbankan, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain dari sistem keuangan seperti Asuransi, Investasi, dan Pasar Modal. Dengan demikian, perkembangan ekonomi syariah tidak hanya membawa dampak positif bagi institusi keuangan, tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan.

Namun, prestasi Indonesia dalam ekonomi syariah tidak hanya terbatas pada pertumbuhan pembiayaan. Islamic Social Finance, yang mencakup berbagai instrumen seperti Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf juga menjadi fokus utama dalam pengembangan ekonomi syariah. Dengan adanya upaya yang terus berkembang dalam memanfaatkan potensi Islamic Social Finance, Indonesia dapat memperluas cakupan inklusi keuangan dan mengurangi kesenjangan sosial serta ekonomi.

Dengan demikian, di bawah kepemimpinan Winda Putri Listya dan dukungan Bank Indonesia NTB, Indonesia terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekonomi syariah sebagai salah satu pilar utama dalam memperkuat sistem keuangan nasional. Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovasi yang terus menerus, masa depan ekonomi syariah Indonesia terlihat semakin cerah, membawa manfaat bagi masyarakat secara luas serta memperkuat posisi Indonesia dalam arena keuangan global.

"Salah satu program inovasi Pemprov yaitu Mawar Emas yang memberikan pinjaman syariah melalui pengurus masjid, dan tingkat kegagalan pengembaliannya nol persen." Ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline