Adanya pandemi Covid-19 mengubah semua aktivitas kehidupan. Salah satujunya dalam dunia pendidikan. Dimana semua pendidikan dimulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi sementara waktu dan belum tahu pasti sampai kapan diharuskan untuk melakukan pembelajaran dirumah yang seharusnya dilakukan dengan tatap muka berganti dengan pembelajaran secara online yaitu memanfaatkan adanya teknologi informasi. Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi ini disebut Daring.
Dalam menjalankan program ini tentu akan ada tantangan besar yaitu berupa kesulitan pada saat pengaplikasian atau mempraktekkan model pembelajaran jarak jauh.
Bukan hanya kesulitan bagi murid atau mahasiswa tetapi juga bagi sivitas akademika yang tentu belum terbiasa menggunakan pembelajaran seluruhnya berbasis online atau daring ini. Untuk itu penting adanya dukungan dari berbagai pihak yang bersangkutan agar semuanya berjalan dengan baik.
Yang kita lihat dan ketahui bahwasanya bagi mahasiswa pembelajaran model ini masih bisa dijalankan dengan baik, walaupun ilmu yang didapat tidak sepenuhnya bisa dipahami.
Tetapi tidak bagi sebagian murid sekolah dasar, dimana dalam pembelajaran tersebut harus didampingi oleh orang tua yang mana belum tentu semua orang tua memahami teknologi dengan baik. Jadi tak jarang, terkadang disaat pembelajaran sudah dimulai masih ada yang terlewatkan. Akibatnya pembelajaran ini tidak efektif.
Proses belajar mengajar berbasis daring masih akan terus berlangsung selama adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Membaca updet dari kompas.com bahwasanya pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2020 bertambah 2.098 kasus, yang total semua ada 132.816 kasus Covid-19 di Indonesia dan hal ini diberitahukan langsung oleh Satgas Covid-19 melalui situs Covid19.do.id.
Selain tidak efektifnya belajar dan mengajar, adanya pandemi covid-19 ini juga mengakibatkan banyak karyawan di PHK. Tentu akibatnya bagi karyawan yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak ini cukup berat karena mereka mempunyai kewajiban menafkahi istri dan juga anaknya. Selain itu, orang tua juga harus tetap memperhatikan pendidikan anak-anaknya agar selalu mendapatkan bimbingan terbaik.
Pemerintah dan guru di Indonesia harus memikirkan cara kreatif dan inovatif mengenai bagaimana pembelajaran daring ini dapat dilakukan dengan baik oleh seluruh siswa dan mahasiswa. Karena pasalnya tidak semua siswa dan mahasiswa bertempat tinggal di tempat yang memiliki fasilitas memadai. Salah satunya seperti sinyal internet, dimana bagi pelajar yang bertempat didaerah terpencil terutama pegunungan sulit mendapatkan sinyal internet dan akibatnya proses belajar akan terhambat.
Tidak jarang pula adanya sekolah atau kuliah daring ini memunculkan banyak berbagai masalah salah satunya orang tua murid yang berfikiran bahwa lebih baik anaknya membantu bekerja dari pada belajar, dan ada juga mereka yang berfikiran ini hari libur bukan sekolah. Pemikiran semacam ini tentu harus dirubah dan dihilangkan, karena kondisi apapun yang terjadi dalam dunia pendidikan harus terus dijalankan dengan baik karena hal ini menyangkut masa depan anak-anak bangsa.
Jadi dari berbagai macam permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan yang mana sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa hal ini harus terus berusaha dimaksimalkan agar semua dapat berjalan dengan baik dan efektif. Bukan hanya menjadi PR ( Pekerjaan Rumah ) bagi pemerintah, guru atau dosen, ini juga menjadi tugas bagi orang tua untuk terus mensuport anak-anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H