Misbulabdillah17kkompasiana.com- Selamat datang di Provinsi Riau dengan segala lanskap nya, dan rasa hangat nya udara yang menyepi itu perlahan lahan akan ada syirat tersendiri jika kita terka terka sendiri, dan saya di bawah lamunan pohon, menugu hari ini bermain juga dengan sendiri nya, dan ketika mentari indah juga di bawah terik sore yang akan berlalu demikian, dan rasa ini lah kita kita cari bukan. ada suatu hal yang pastinya ku simak, kenapa dalam setiap menjelang awal ramdahan, sudah sih tradisi turun menurun, yanga mana tidak ada anjuran juga dari MUI, tapi ini tradisi sudah mengakar hinga di bagian Sumatera Tengah, Pekanbaru-Kampar, Rohul-Pelalawan dan Kabupaten Lima Puluh kota-Sumbar, dan semua nya warga yang saya sebutkan di atas, adalah yang paling merasakan kegembiraan tersendiri. warga tersebut menamakan nya "Balimau," dan apa sich artinya Balimau itu: nah, ini dia mandi denan iktiar mensucikan diri, dengan air jeruk yang di hancurkan dengan tangan, dan di campur dengan air utih, dan di di udap ke dalam angota badan kita, tida klebih dan tidak kurang, itu saja sih intinya. dan itu sendiri sudah ada sejak puluhan tahun silam.
Selain itu, adanya Pesta rakyat yang bermain disana, mulai dari Pacu sampan. dan hias kapal, meramaikan acara tersebut. dan semua warga meramai ramai menyaksikannya. mulai dari anak anak, muda hingga dewasa, dan pemuka adat setempat di Riau Raya,dan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh kota. beramai ini melakukan acar dengan hidmatnya. dan di bawah mentari yang akan tenggelam, kami semua pun larut dengan keramain masyarkat yang lalu lalang, melitas dengan keriangan masing masing.
Sore yang berlau di Riau dan Pertabasan Subar Riau
ramai orang lalu lalang
sungai penuh dengan kegiatan
dengan bermacam riangan
musik tradisioanal melitas batas
dan bendera Indonesia Raya tertancap di kapal
kapal bermain sendiri
dengan penuh energi
Senja yang berlalu demikian dengan indahnya, keriangan orang pun kita rasakan milik kita bersama. inilah sore dalam menuju pulang akan mengena dan menjadi dokumentasi sendiri untuk hari esok yang akan di butuh kan kelak, otomatis hari ini dimana semua nya masih berkumpul dengan keluarga masing masing, dan begitu juga anda. dan saya pastinya, hanya melihat dan mengamati sunggai dalam pandangan, tidak mau juga mandi mandian. menungu senja di pelabuhan lama adalah hari tersendiri, hari yang indah di bawah terik matahari yang akan tengelam. dan saya sendiri nih, ingin mengucapkan selamat menjalankan bulan ramdahan 1433 H dengan sejuta pesona masing-masing, salam manis selalu menyertai. amin@abdi_cakrawala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H