Lihat ke Halaman Asli

misbahul

Student Master at Univesiti Tenaga Nasional (Uniten) Malaysia

Innovasi untuk Mengurangi Polusi Udara: Pemanfaatan Gas Knalpot yang Terabaikan

Diperbarui: 28 Juli 2024   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi polusi udara kendaraan by:pixabay.com

Pemanfaatan gas knalpot kendaraan sering kali diabaikan, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap polusi udara global, yang masih menjadi masalah rumit bagi kesehatan kita. Menurut BBC News, Indonesia termasuk dalam enam negara yang paling berkontribusi terhadap polusi udara global, bersama dengan Tiongkok, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria. Negara-negara ini menyumbang 75% dari total beban polusi udara global karena tingginya tingkat polusi udara dan besarnya jumlah populasi.

Dari sekian banyak penyebab polusi udara, kendaraan menjadi penyumbang terbesar, hampir dua kali lipat dibandingkan dengan industri dan sumber lainnya. Gas buang kendaraan sangat berbahaya karena mengandung karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar kendaraan. Hal ini berdampak besar pada kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Inovasi dalam teknologi kendaraan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah serius ini. Salah satu solusi yang potensial adalah memanfaatkan udara hasil pembakaran bahan bakar untuk dikonsumsi dan didistribusikan kembali ke ruang bakar, sehingga dapat mengurangi jumlah polusi yang dihasilkan oleh kendaraan.

Proses ini melibatkan beberapa tahapan penting:

Pembakaran:
Ruang bakar kendaraan akan melakukan pembakaran jika terdapat tiga elemen utama: bahan bakar, udara, dan percikan bunga api. Karburator berfungsi sebagai pengatur udara dan bahan bakar yang diatomisasi melalui tekanan udara bebas yang dibantu oleh venturi karburator. Proses ini dilakukan untuk mempermudah pembakaran di dalam ruang bakar, dengan kompresi tinggi oleh piston yang menghasilkan ledakan tenaga sempurna.

Gas Bahan Bakar:
Gas bahan bakar terbentuk ketika campuran bahan bakar dan udara sempurna. Gas ini kemudian didorong keluar oleh piston melalui knalpot, dengan sebagian gas dibuang ke udara bebas.

Konverter Katalitik:
Komponen ini berfungsi sebagai tabung pengolah udara sisa pembakaran. Di dalamnya, glaswool digunakan untuk menyaring zat berbahaya menjadi zat yang lebih bersih.

Intake Manifold:
Berfungsi menyalurkan udara dari konverter katalitik kembali ke ruang bakar karena vakum yang disebabkan oleh piston dan katup di dalam kepala silinder mesin.

Proses ini dilakukan secara terus menerus untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan. Pemanfaatan teknologi semacam ini tidak hanya membantu menurunkan tingkat polusi udara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Upaya inovatif dan berkelanjutan dalam menangani emisi gas buang kendaraan merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih bersih dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline