Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Puisi: Imlek di Negeri Tropis

Diperbarui: 23 Januari 2025   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi imlek (sumber:freepik/our-team)

Langit Januari, merah menggantung,
seperti lentera yang kau nyalakan di malam itu,
di bawah pohon mangga yang merunduk---
angin membawa suara petasan ke ujung-ujung desa.

Ibu memanggil kita pulang,
menata piring-piring porselen dengan hati-hati,
setiap detik terasa seperti doa,
setiap langkah adalah bisik harapan.

Di atas meja:
jeruk-jeruk tersusun seperti matahari pagi,
kue keranjang lengket di ujung lidah
seperti kenangan yang tak mau lepas.

Anak-anak tertawa,
menggenggam amplop merah dengan jari kecil
yang belum tahu beban angka.
Mereka hanya tahu warna merah adalah bahagia,
dan bunyi lonceng adalah restu.

Malam semakin tua.
Kembang api mekar di langit tropis,
memecah dingin,
menghapus sejenak bayang-bayang musim.

Kita duduk di beranda,
kau menatap bulan,
dan aku bertanya,
apakah ada makna yang lebih sederhana
dari pulang---
ke meja yang penuh cerita
dan hati yang selalu memaafkan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline