Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yang secara langsung menciptakan angkatan kerja dalam jumlah besar. Sayangnya, kondisi ini juga berujung pada tingginya persaingan kerja yang sangat kompetitif.
Tidak hanya soal mendapatkan pekerjaan, tantangan terbesar lainnya yang dihadapi oleh para pekerja adalah rendahnya tingkat upah yang diterima.
Masalah ini telah lama menjadi perhatian, baik di kalangan pekerja maupun pemerhati ekonomi.
Meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kesejahteraan pekerja tidak selalu sejalan dengan pertumbuhan tersebut.
Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan rendahnya upah di Indonesia? Dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat serta perekonomian secara keseluruhan?
Realitas Upah di Indonesia
Menurut data yang tersedia, rata-rata gaji bulanan pekerja di Indonesia berkisar di angka Rp3 juta. Namun, angka ini tidak seragam di seluruh daerah.
Di Jawa Tengah, misalnya, Upah Minimum Provinsi (UMP) hanya sekitar Rp2 juta. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan upah minimum terendah di dunia.
Bahkan, sebuah laporan menunjukkan bahwa rata-rata gaji lulusan S1 hingga S3 di Indonesia sering kali berada di bawah Rp7 juta per bulan.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan negara-negara maju, di mana lulusan perguruan tinggi dapat mengharapkan penghasilan yang jauh lebih besar.
Tidak heran jika banyak pekerja Indonesia memutuskan untuk mencari peluang kerja di luar negeri.