Di era media sosial saat ini, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain seolah menjadi hal yang lumrah.
Media sosial telah berkembang pesat, tidak hanya menjadi tempat berbagi pengalaman atau momen-momen penting, tetapi juga menjadi cerminan gaya hidup seseorang.
Hal ini membuat kita mudah sekali terjebak dalam lingkaran perbandingan diri dengan orang lain, terutama dalam hal penampilan dan gaya hidup.
Melihat teman atau kenalan sering nongkrong di tempat mewah, berlibur ke lokasi eksotis, atau membeli barang-barang bermerek yang mahal seringkali memicu keinginan untuk melakukan hal serupa.
Padahal, kita mungkin tidak tahu kondisi keuangan mereka yang sebenarnya.
Alih-alih merasa minder atau iri, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap orang memiliki situasi keuangan yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Mengapa Kita Mudah Terjebak dalam Kebiasaan Membandingkan Diri?
Sebagai manusia, keinginan untuk "lebih baik dari orang lain" adalah hal yang sangat alami.
Ketika melihat seseorang memiliki sesuatu yang belum kita miliki, seperti pakaian mahal atau gaya hidup mewah, kita bisa saja tergoda untuk memiliki hal yang sama.
Secara psikologis, hal ini disebut dengan "social comparison" atau perbandingan sosial, di mana kita mengukur diri sendiri dengan cara membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.
Namun, ketika perbandingan ini tidak sehat, dampaknya bisa merusak, terutama dalam konteks finansial.