Di tengah dunia yang semakin cepat dan serba digital ini, banyak orang merasa perlu mengerjakan berbagai hal sekaligus demi mengejar produktivitas.
Namun, apakah multitasking benar-benar membuat kita lebih efisien, atau justru sebaliknya?
Pernahkah Anda mencoba mengerjakan banyak hal sekaligus, hanya untuk menyadari bahwa pekerjaan yang dihasilkan kurang optimal atau bahkan membuat Anda merasa kewalahan?
Pada kenyataannya, multitasking mungkin lebih membahayakan produktivitas kita daripada yang kita sadari.
Apa Itu Multitasking?
Multitasking sering diartikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan lebih dari satu hal dalam waktu yang bersamaan.
Contohnya, menulis laporan sambil mendengarkan percakapan di telepon atau memeriksa email sambil melakukan riset.
Dalam multitasking, otak kita dituntut untuk berpindah-pindah fokus antara dua atau lebih aktivitas.
Namun, meski kelihatannya efisien, berbagai penelitian mengungkapkan bahwa multitasking seringkali hanya menjadi ilusi produktivitas.
Kita tidak benar-benar melakukan dua hal dalam waktu yang bersamaan, melainkan berpindah fokus dari satu tugas ke tugas lainnya dalam kecepatan tinggi.
Sebagai contoh, bayangkan saat Anda sedang mengemudi sambil berbicara di telepon.