Warren Buffett, salah satu investor terkaya di dunia, dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana meski memiliki kekayaan fantastis.
Di usia 94 tahun, kekayaan Warren Buffett mencapai sekitar USD 145 miliar, atau setara dengan 2.200 triliun rupiah.
Namun, terlepas dari kekayaannya yang luar biasa, Warren Buffett tetap terlihat sederhana, setidaknya di mata publik.
Rumahnya, yang sering dibagikan oleh media besar, kerap dianggap sederhana dibandingkan dengan hartanya yang luar biasa.
Tetapi, apakah semua ini benar adanya? Dan bagaimana penggambaran media ini memengaruhi pandangan kita tentang kesederhanaan dan kemewahan?
Media dan Narasi Kesederhanaan yang Bias
Media sering kali memposisikan orang kaya seperti Buffett sebagai contoh "kaya tapi sederhana," seolah kesederhanaan adalah tanda kekayaan sejati.
Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Faktanya, Warren Buffett juga memiliki rumah yang lebih mewah, namun jarang terekspos.
Bias ini kemudian menciptakan persepsi baru dalam masyarakat bahwa orang kaya sejati hidup dalam kesederhanaan, sementara orang yang memamerkan kemewahan dianggap "pura-pura kaya" atau "norak."
Namun, pandangan ini mengandung cacat logika yang dikenal sebagai "hasty generalization," atau generalisasi terburu-buru.
Kesimpulan ini diambil hanya dari data yang terbatas---melihat beberapa contoh orang kaya sederhana dan kemudian menyimpulkan bahwa semua orang kaya pasti bersikap sama.