Di tengah ketidakpastian ekonomi dan dinamika pasar yang terus berubah, banyak individu merasa bahwa penghasilan yang mereka terima tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini sangat dirasakan oleh generasi sandwich---mereka yang harus mendukung keluarga dan orang tua, serta menghadapi tantangan dalam karir mereka sendiri.
Selain itu, banyak orang yang merasa jenuh dengan pekerjaan mereka saat ini namun ragu untuk beralih karir karena ketakutan terhadap kondisi finansial dan masa depan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lebih dari 60% pekerja di Indonesia merasa penghasilan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dan tidak ada sisa untuk hal lain, termasuk untuk perencanaan masa depan.
Kondisi ini memicu pertanyaan penting: bagaimana kita bisa mencapai kebebasan finansial dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik? Salah satu solusi yang dapat diambil adalah memiliki lebih dari satu sumber penghasilan.
Menghadapi Biaya Hidup yang Meningkat
Kenaikan Harga dan Dampaknya
Salah satu alasan utama untuk memiliki lebih dari satu sumber penghasilan adalah untuk menghadapi biaya hidup yang terus meningkat.
Di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, harga barang kebutuhan pokok seperti beras, sayuran, dan bahan makanan lainnya terus mengalami kenaikan.
Sebagai contoh, harga beras yang pada tahun 2020 masih sekitar Rp10.000 per kg kini dapat naik menjadi Rp15.000 atau lebih. Kenaikan ini tidak hanya terjadi pada bahan makanan, tetapi juga pada sektor lain seperti transportasi, listrik, dan pendidikan.
Peningkatan biaya hidup ini sangat dirasakan oleh mereka yang hanya memiliki satu sumber pemasukan.
Banyak orang merasa bahwa penghasilan mereka stagnan, sementara harga kebutuhan terus melonjak, membuat mereka kesulitan untuk menabung atau bahkan memenuhi kebutuhan sehari-hari.