Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Puisi: Pajak Orang Kaya

Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pajak Orang Kaya

Orang kaya, kau ada di mana?
Di gedung tinggi, di balik kaca?
Harta bertumpuk, tak tersentuh udara,
sementara di bawah, nasi kian tipis di meja.

Kita berpikir, apa sulitnya?
Patungan sedikit saja, buat orang miskin tertawa.
Katanya ide gila, tapi siapa sangka,
dari riset datang jawabannya:
50 orang kaya setara 50 juta nyawa
Yang tersisa cuma jarak yang tak terjembatani angka.

Pajak, kata mereka,
biar negara mengatur caranya.
81 triliun bisa jadi makan siang,
bisa jadi mimpi mahasiswa yang kini melayang.

Di negeri jauh, orang kaya tak hanya menabung,
mereka membayar, mereka tahu,
ada yang harus dikembalikan,
ada tangan yang butuh genggaman.
Swedia, Prancis, Jerman,
pajak lebih dari setengah kehidupan.

Tapi di sini, kau takut,
kekayaanmu dicuri angin,
dibawa lari ke negeri lain.
Mungkin kau akan pergi,
atau sembunyi di balik angka dan catatan tak berarti.

Tapi kita, tetap menunggu,
dalam lapar yang tak pernah berakhir,
menanti remah jatuh dari meja panjangmu,
sebelum kita lupa bagaimana rasanya kenyang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline