Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Fenomena "Makan Tabungan" Kian Mengkhawatirkan, Daya Beli Menurun Akibat PHK dan Inflasi

Diperbarui: 6 Oktober 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi tabungan. Sumber: freepik

Apakah Anda merasa tabungan Anda semakin menipis setiap tahunnya? Jika iya, Anda tidak sendirian. 

Data terbaru yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan bahwa saldo tabungan masyarakat Indonesia mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. 

Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah "makan tabungan" atau Mantab, menjadi perhatian banyak pihak karena mencerminkan kondisi ekonomi yang semakin menantang, terutama di kalangan menengah ke bawah.

Apa Itu "Makan Tabungan" alias Mantab?

"Makan tabungan" adalah istilah yang mulai populer di Indonesia untuk menggambarkan kondisi di mana saldo tabungan masyarakat semakin berkurang dari waktu ke waktu. 

Biasanya, tabungan digunakan sebagai penyangga finansial dalam menghadapi kondisi darurat atau untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga. 

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang harus mengurangi simpanan mereka untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Fenomena ini terlihat dari data LPS yang mencatat penurunan jumlah rekening dengan saldo di bawah Rp100 juta. 

Lebih dari itu, rekening dengan saldo kecil ini justru mengalami pertumbuhan tertinggi sepanjang tahun, artinya lebih banyak orang yang memiliki tabungan dalam jumlah kecil atau bahkan mengalami penurunan saldo signifikan dari sebelumnya.

Hal ini memunculkan pertanyaan, mengapa fenomena ini terjadi? Apa yang mendorong masyarakat untuk semakin sering menarik tabungan mereka?

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penurunan Tabungan

Penurunan saldo tabungan di kalangan masyarakat Indonesia bukanlah fenomena yang terjadi secara tiba-tiba. Ada berbagai faktor yang berkontribusi, dan di antaranya yang paling menonjol adalah:

1. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline