Pernahkah Anda merasakan tekanan utang yang tak ada habisnya? Mulai dari cicilan paylater, kartu kredit, hingga pinjaman online, utang seolah tak pernah berkurang.
Dalam situasi ini, sering kali kita mengambil langkah yang tampaknya praktis, yaitu meminjam uang lagi untuk melunasi utang yang ada.
Fenomena ini dikenal dengan istilah "gali lubang tutup lubang," dan dapat berujung pada masalah keuangan yang semakin rumit.
Mari kita dalami bahaya dari fenomena ini dan cara untuk keluar dari siklus utang yang melelahkan.
Mengapa Gali Lubang Tutup Lubang Jadi Masalah Besar?
Salah satu alasan utama mengapa banyak orang terjebak dalam siklus ini adalah kurangnya pemahaman tentang manajemen keuangan.
Banyak dari kita tidak diajarkan cara mengelola uang dengan bijak sejak kecil. Ketika menghadapi situasi mendesak, pilihan paling praktis sering kali adalah meminjam uang.
Hal ini diperburuk dengan adanya teknologi modern yang memudahkan akses ke pinjaman cepat, seperti paylater dan pinjaman online.
Kebiasaan meminjam untuk membayar utang lainnya hanya memberikan solusi sementara. Nyatanya, ini mengakibatkan penumpukan utang yang semakin besar.
Misalnya, seseorang yang terpaksa meminjam Rp1 juta mungkin akhirnya berhutang Rp3 juta karena bunga yang terus menggelembung.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2023, lebih dari 70% pengguna pinjaman online di Indonesia tidak dapat melunasi pinjaman tepat waktu, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.