Konsep blue economy atau ekonomi biru semakin populer di seluruh dunia seiring dengan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Blue economy mengacu pada upaya untuk memanfaatkan sumber daya laut secara efisien tanpa merusak ekosistem laut itu sendiri, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Salah satu bentuk inovasi dalam konsep ini adalah hilirisasi produk olahan ikan menjadi susu ikan, yang menawarkan potensi ekonomi besar, baik bagi nelayan maupun industri perikanan.
Mengapa Hilirisasi Produk Ikan?
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia memiliki potensi besar dalam sektor perikanan.
Namun, pemanfaatan sumber daya ikan selama ini lebih didominasi oleh ekspor ikan mentah, yang sebenarnya memiliki nilai jual lebih rendah dibandingkan produk olahan.
Hilirisasi produk ikan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah komoditas laut. Hilirisasi mengacu pada proses pengolahan lebih lanjut dari produk mentah menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan memiliki daya saing di pasar internasional.
Dalam konteks ini, susu ikan merupakan salah satu inovasi yang muncul sebagai hasil dari proses hilirisasi.
Susu ikan adalah produk olahan yang dibuat dari ekstrak protein ikan yang diolah sedemikian rupa hingga memiliki tekstur dan konsistensi menyerupai susu.
Produk ini bukan hanya kaya akan nutrisi tetapi juga menawarkan alternatif sumber protein yang sangat potensial untuk masyarakat luas.
Potensi Nutrisi dalam Susu Ikan
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik karena kandungan asam amino esensial yang lengkap, serta rendah lemak jenuh.