Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Puisi: Liburan dan Dompet

Diperbarui: 9 September 2024   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Liburan dan Dompet

Kepala pening, uang menipis.
Aku bertanya-tanya,
apakah jalan keluarnya ada di tiket pesawat,
atau di jalan-jalan aspal yang berdebu
menuju tempat yang katanya menenangkan.

Dompet bicara pelan,
"Aku lelah menunggu disisihkan,
entah dari gaji atau janji yang tertunda."

Mereka bilang, jalan-jalan itu penyelamat jiwa.
Tapi mengapa sepulang dari sana,
aku justru tambah gelisah?

Mungkin aku lupa,
bukan pantai atau pegunungan yang kutuju,
tapi pelarian dari kenyataan.

Tabungan tersisa,
dana darurat dipertaruhkan,
dan utang mengintip di balik layar notifikasi.
Ah, traveling.
Apakah kamu sebenarnya
penyembuh atau hanya candu yang menyamar?

Di antara angka-angka yang menari
dalam laporan keuangan,
aku rindu sepi.
Rindu duduk di rumah
tanpa perlu lari.
Namun, suara promosi tiket murah
menggoda seperti angin laut,
membawa janji manis
tentang kebebasan yang sementara.

Dan di antara keputusan yang tak kunjung kuambil,
aku sadar:
liburan bukanlah solusi,
tapi cara lain untuk menghindari diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline