Setiap pagi, langkah-langkah kecil saya mengiringi waktu yang bergulir, seakan-akan saya sedang menulis sebuah puisi panjang di atas aspal.
Setiap langkah yang saya ambil bukan sekadar perpindahan tubuh dari satu titik ke titik lainnya, tetapi juga sebuah proses dialog antara saya dan tubuh saya sendiri.
10 ribu langkah setiap hari---itulah komitmen yang saya buat untuk diri sendiri dalam menjaga kesehatan.
Keputusan untuk memulai kebiasaan berjalan kaki sejauh 10 ribu langkah setiap hari datang bukan dari sebuah peristiwa dramatis atau perubahan mendadak.
Ini lebih merupakan hasil dari serangkaian kesadaran kecil yang perlahan-lahan mengendap dalam diri saya, sampai pada satu titik di mana saya merasa bahwa tubuh ini butuh bergerak lebih banyak.
Rutinitas harian yang cenderung statis---duduk berjam-jam di depan komputer, berkendara dengan mobil, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak banyak melibatkan gerak tubuh---menyadarkan saya bahwa tubuh saya mulai merasakan dampaknya.
Rasa pegal yang tak kunjung hilang, stamina yang semakin berkurang, serta perasaan lesu yang menghantui sepanjang hari menjadi alarm halus yang tidak bisa lagi saya abaikan.
Perjalanan Langkah Pertama
Pada langkah pertama setiap pagi, tubuh saya sering kali menggerutu, seolah-olah merindukan ranjang dan mimpi-mimpi yang belum selesai.
Terlebih di awal-awal saya memulai kebiasaan ini, setiap pagi terasa seperti pertempuran kecil antara keinginan untuk kembali tidur dan keinginan untuk melangkah keluar rumah.
Namun, saya tahu bahwa perubahan hanya bisa terjadi jika saya berani memulai, meskipun dengan rasa enggan.