Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Pilkada Tanpa Kotak Kosong

Diperbarui: 24 Agustus 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pilkada Tanpa Kotak Kosong

Hari itu tiba,
suara-suara berbaris rapi,
tanpa kotak kosong, tanpa ruang hampa.

Semua berhak dipilih,
dari ujung gang sampai balai kota.
Kertas suara berbisik,
calon independen masih berdiri,
meski di balik bisik-bisik kota,
ada yang berkata, "Itu boneka."

Tapi siapa peduli?
Boneka juga punya mimpi,
punya tangan yang menggenggam janji.
Di bilik suara,
kita memilih bukan karena rupa,
bukan karena suara-suara yang hampa.
Kita memilih karena harap,
karena kota ini perlu lebih dari sekadar boneka.

Pilkada tanpa kotak kosong,
tanpa bayang-bayang kosong.
Di antara deret nama,
ada yang sebenarnya hidup,
berdenyut dengan janji yang diam-diam kita simpan di dada.
Dan meski katanya ada boneka,
kita tahu,
yang kita pilih adalah harap,
bukan sekadar nama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline