Generasi Z, sering disebut Gen Z, adalah angkatan kerja termuda saat ini dan tengah menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan.
Dalam lima tahun terakhir, generasi ini telah mengalami dinamika ekonomi yang sangat kompleks dan beragam, terutama setelah pandemi COVID-19.
Meskipun sering dihujat dan disalahpahami oleh masyarakat, penting untuk memahami bahwa Gen Z berada dalam situasi yang unik dan menghadapi berbagai tekanan yang tidak dihadapi oleh generasi sebelumnya.
Teknologi dan Media Sosial
Generasi Z tumbuh di era digital, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
Mereka lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang dipenuhi dengan informasi yang cepat dan aksesibilitas tinggi ke berbagai platform digital.
Internet dan media sosial bukan hanya sumber hiburan, tetapi juga menjadi pusat utama untuk mendapatkan informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan membentuk persepsi mereka tentang dunia.
Salah satu dampak terbesar dari konsumsi media sosial adalah bagaimana Gen Z membandingkan hidup mereka dengan gambaran ideal yang ditampilkan di platform tersebut.
Media sosial sering kali menampilkan citra kehidupan yang glamor dan ideal, yang dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau tekanan untuk memenuhi standar yang tidak realistis.
Misalnya, keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat viral, membeli gadget mahal, atau mengikuti tren terbaru dapat mengarah pada pola konsumsi yang boros dan tidak berkelanjutan.
Selain itu, fenomena "healing" atau pencarian pengalaman yang dianggap sebagai pelarian dari rutinitas sehari-hari juga menjadi bagian dari gaya hidup Gen Z.