Dalam masyarakat modern yang serba cepat, sering kali kita mendengar bahwa gaya hidup sederhana dan lambat hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki hak istimewa.
Apakah benar bahwa menginginkan hidup yang sederhana dan menjauh dari perlombaan tikus serta jebakan konsumerisme adalah hal yang naif?
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan kehidupan yang penuh tekanan dan menjalani kehidupan yang lebih sederhana, artikel ini akan membahas mengapa memilih gaya hidup seperti itu bisa menjadi keputusan yang bijaksana dan bagaimana Anda dapat melakukannya dengan efektif.
Perlombaan Tikus dan Konsumerisme
Kita semua mencari keamanan dan stabilitas dalam hidup.
Namun, meskipun saya memiliki pekerjaan yang stabil, penghasilan yang memadai, dan kebutuhan dasar yang terpenuhi, saya terus-menerus merasa tidak puas dan tidak bahagia.
Pikiran saya sering terfokus pada keinginan untuk mendapatkan lebih, lebih besar, atau lebih baik.
Fenomena ini sering kita sebut sebagai perlombaan tikus—sebuah cara hidup di mana orang-orang terjebak dalam perjuangan kompetitif untuk mencapai kebahagiaan, status, dan kekuasaan.
Ketika kita berbicara tentang perlombaan tikus (rat race), kita mengacu pada pola pikir dan gaya hidup yang berfokus pada pencapaian materi dan status sosial, sering kali dengan mengabaikan kesejahteraan pribadi dan kebahagiaan sejati.
Konsumerisme dan Dopamin Instan
Konsumerisme sering kali menawarkan dopamine instan—rasa kepuasan sementara yang berasal dari pembelian barang atau pencapaian status tertentu.
Namun, saya menyadari bahwa terlepas dari berapa banyak pencapaian yang saya raih, rasa puas tersebut tidak pernah bertahan lama.