Kekurangan rumah merupakan isu global yang kian mendesak di berbagai belahan dunia.
Masalah ini semakin kompleks dengan lonjakan harga yang membuat akses ke properti menjadi semakin sulit, terutama di kota-kota besar.
Berbagai faktor mempengaruhi fenomena ini, dan dampaknya dirasakan secara luas di berbagai negara, baik yang sudah maju maupun yang sedang berkembang.
Urbanisasi dan Kenaikan Harga Rumah
Salah satu penyebab utama dari kekurangan rumah adalah urbanisasi. Banyak orang memilih untuk pindah ke kota besar guna mencari peluang kerja dan kehidupan yang lebih baik.
Hal ini terlihat jelas di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan Jerman. Di Amerika Serikat, lebih dari 83% populasinya tinggal di kota-kota besar, sementara di Jerman, angkanya mencapai 78%.
Di negara-negara berkembang seperti India, angka urbanisasi berada di bawah 37%, dan di Indonesia, sekitar 56,7% penduduknya tinggal di perkotaan.
Peningkatan jumlah penduduk di kota-kota besar ini menyebabkan permintaan terhadap rumah melonjak. Namun, pasokan rumah yang terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Akibatnya, harga rumah, baik untuk pembelian maupun sewa, mengalami kenaikan yang signifikan.
Kenaikan harga ini seringkali tidak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan rumah tangga, sehingga semakin banyak orang yang kesulitan untuk membeli atau bahkan menyewa rumah.
Perbandingan Global: Amerika Serikat, Jerman, dan India
Di Amerika Serikat, masalah perumahan menjadi salah satu isu utama yang dihadapi banyak penduduk, terutama bagi kaum muda yang berusaha memiliki rumah pertama mereka.