Produktivitas---kata yang sering kita dengar dalam lingkup pekerjaan, tetapi seringkali salah dipahami.
Banyak yang mengaitkannya dengan kegiatan yang padat atau pengerahan otak yang intens. Namun, apakah produktivitas hanya sebatas itu? Apakah itu benar-benar tentang bekerja keras atau bekerja cerdas?
Dalam realitasnya, produktivitas adalah sebuah seni yang melibatkan cara bekerja yang berbeda. Ini bukan sekadar tentang kegiatan yang dilakukan, tetapi juga tentang bagaimana kita melakukannya dengan benar.
Produktivitas bukan sekadar sifat atau keahlian, melainkan sebuah kebiasaan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Memahami Esensi Produktivitas
Mari kita mulai dengan merunut kembali esensi sebenarnya dari produktivitas.
Seringkali, kita terperangkap dalam persepsi yang salah bahwa produktivitas hanya sebatas melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat.
Namun, ini hanya sebagian dari gambaran yang sebenarnya. Produktivitas sejati lebih tentang melakukan hal-hal yang benar, daripada sekadar melakukan banyak hal.
Bekerja secara produktif tidak selalu berarti harus menghabiskan jam-jam di meja kerja.
Bahkan, produktivitas yang sejati seringkali melibatkan kreativitas, kebahagiaan, dan kemampuan untuk mencapai hasil yang bermakna dengan usaha minimal.
Jadi, jika bukan soal bekerja keras atau bekerja cerdas, apa yang sebenarnya membuat seseorang produktif?