Generasi Z atau Gen Z, yang umumnya lahir antara tahun 1997 hingga 2010, merupakan kelompok yang menarik untuk diamati dalam konteks pasar properti.
Mereka, lebih dari generasi sebelumnya, menunjukkan kecenderungan untuk enggan membeli rumah.
Fenomena ini menjadi subjek perdebatan dan penelitian yang meluas di kalangan ahli ekonomi dan sosial.
Sebagian orang mungkin terkejut dengan keengganan Gen Z untuk membeli rumah, namun ketika kita menggali lebih dalam, terdapat sejumlah faktor yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap fenomena ini.
Mengapa Gen Z Enggan Membeli Rumah?
1. Harga Properti yang Meningkat Drastis:
Salah satu alasan utama di balik keengganan Generasi Z untuk membeli rumah adalah kenaikan harga properti yang signifikan.
Sejak beberapa dekade terakhir, harga rumah terus meningkat secara konsisten, terutama di kota-kota besar dan daerah perkotaan.
Hal ini membuat rumah menjadi semakin tidak terjangkau bagi sebagian besar anggota Generasi Z, terutama mereka yang baru saja memasuki pasar kerja.
2. Kenaikan Gaji yang Tidak Sebanding:
Meskipun harga properti terus meroket, kenaikan gaji tidak selalu mengikuti pola yang sama.
Generasi Z seringkali dihadapkan pada situasi di mana pendapatan mereka tidak sebanding dengan kenaikan harga properti dan biaya hidup lainnya.
Hal ini membuat impian memiliki rumah sendiri terasa semakin jauh dari jangkauan.