Di atas pundakku beban yang tak terasa,
Seragam pabrik, warisan dari ayahku yang tulus,
Di jalan kuliah, ku langkahkan kaki tanpa ragu,
Meski tak selapis sutra, namun hatiku penuh syukur.
Tiap jahitan, tiap kancing, menyimpan cerita,
Perjuangan ayahku yang tak pernah terhenti,
Demi impianku, kuliah di bangku perguruan tinggi,
Meski pakaian tak berkilau, hati ini berseri.
Bukan derajat pakaian yang menentukan derajatku,
Tapi keikhlasan dan tekad dalam hatiku,
Aku belajar bahwa harga sebuah impian,
Tak terukur dengan label dan merk pakaian.
Di dalam dada, semangat menggelora,
Setiap langkahku, berisi doa-doa,
Seragam pabrik, bukan beban, melainkan kebanggaan,
Menjadi saksi perjalanan menuju cita-cita yang agung.
Temanku mengenakan pakaian mewah,
Namun hatiku tak berkecamuk oleh iri,
Karena kujalani setiap detik dengan penuh syukur,
Bahwa aku kuliah dengan penuh kejujuran dan kemurnian hati.
Ayahku, kau adalah pahlawanku yang sejati,
Seragam pabrikmu bukanlah sekadar kain,
Tapi adalah lambang perjuangan dan cinta yang abadi,
Mengalir dalam darahku, mengukir jalan menuju masa depan.
Surabaya 22 April 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI