Setiap tahun, momen Idul Fitri menjadi waktu yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia.
Pada saat ini, suasana persaudaraan dan kegembiraan menghiasi setiap sudut kota, sementara persiapan untuk merayakan hari besar umat Islam ini berlangsung dalam keceriaan.
Namun, di balik euforia menyambut Idul Fitri, seringkali terdapat tantangan finansial yang tak terelakkan, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan Idul Fitri yang sering kali membutuhkan pengeluaran ekstra.
Sayangnya, tren penggunaan pinjaman online untuk membiayai pengeluaran Idul Fitri semakin meningkat, yang pada akhirnya dapat menjerumuskan individu ke dalam jerat utang yang tidak sehat.
Kita akan mengeksplorasi fenomena ini lebih lanjut dan mencari solusi yang bijak menuju keuangan yang sehat dan berkelanjutan di tengah gejolak keuangan.
1. Memahami Tantangan Finansial di Masa Idul Fitri
Seiring dengan mendekatnya hari raya Idul Fitri, tekanan finansial seringkali meningkat.
Persiapan Idul Fitri, mulai dari pembelian baju baru, menyediakan makanan khas, hingga memberikan sumbangan untuk yang membutuhkan, dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi sebagian masyarakat.
Terlebih lagi, di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, banyak keluarga yang terdampak secara ekonomi sehingga menghadapi tantangan tambahan dalam memenuhi kebutuhan Idul Fitri.
Selain itu, tekanan sosial juga turut mempengaruhi keputusan finansial individu.
Budaya "menyombongkan diri" atau ingin terlihat "lebih dari yang sebenarnya" seringkali mendorong individu untuk mengeluarkan uang lebih dari kemampuannya, bahkan jika itu berarti harus menggunakan pinjaman online untuk membiayainya.