Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan mendalam dalam cara kita bekerja, memaksa perusahaan dan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan realitas baru.
Seiring waktu, pertanyaan mendasar muncul: apakah bekerja dari rumah (remote working) lebih unggul daripada bekerja di kantor, atau adakah solusi tengah yang dapat memberikan manfaat maksimal?
Saya akan membahas secara mendalam tentang keuntungan dan tantangan berbagai skema kerja, fokus pada Hybrid Working sebagai solusi yang menjanjikan.
Menilai Produktivitas dalam Perubahan Paradigma
Sejumlah riset awal selama pandemi COVID-19 memberikan gambaran bahwa bekerja dari rumah setidaknya sama produktifnya, atau bahkan lebih produktif, daripada bekerja di kantor.
Klaim ini terutama muncul karena karyawan tidak lagi harus menghabiskan waktu berjam-jam dalam perjalanan ke kantor. Namun, data belakangan menunjukkan bahwa realitasnya tidak sesederhana itu.
A. Penurunan Produktivitas dalam Bekerja dari Rumah
Riset terbaru menunjukkan adanya penurunan produktivitas sebesar 10% ketika karyawan beralih dari bekerja di kantor menjadi bekerja dari rumah.
Tantangan utama muncul dalam aspek komunikasi, kolaborasi, dan proses penciptaan ide. Karyawan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan rekan kerja secara efektif, yang dapat memperlambat kinerja dan menghambat kreativitas.
B. Tantangan Komunikasi dalam Lingkungan Virtual
Meskipun teknologi telah memfasilitasi pertemuan virtual melalui platform seperti Zoom atau MS Teams, tantangan dalam berkomunikasi tetap ada.
Riset menyebutkan bahwa karyawan lebih sering menggunakan email dan pesan instan untuk berkomunikasi ketika bekerja dari rumah, yang pada akhirnya dapat menghambat kolaborasi dan pertukaran ide.