Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Kehidupan di Kota vs Punya Anak: Dilema Penurunan Jumlah Penduduk di Negara Maju

Diperbarui: 24 Juli 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Kehidupan di Kota vs Punya Anak. sumber: freepik

Negara-negara maju di seluruh dunia saat ini menghadapi tantangan serius terkait penurunan jumlah penduduk. 

Fenomena ini bukan hanya terjadi di China, namun juga terlihat di banyak negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan beberapa negara Eropa lainnya. 

Salah satu indeks yang mengukur kestabilan pertumbuhan populasi di sebuah negara adalah fertility rate, yaitu rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh satu perempuan. 

Angka ideal fertility rate adalah 2,1 anak per perempuan, yang berarti setiap keluarga atau perempuan memiliki dua anak. 

Sayangnya, banyak negara maju saat ini memiliki fertility rate di bawah angka tersebut, bahkan di bawah 1,4.

Mengapa begitu banyak orang di negara maju enggan untuk memiliki anak? Apa dampak dari penurunan jumlah penduduk ini dan apakah ini merupakan masalah yang perlu diatasi?

Tantangan Urbanisasi dan Perkembangan

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan angka kelahiran di negara maju adalah urbanisasi dan perkembangan di kota-kota besar. 

Banyak orang memilih untuk bermigrasi ke perkotaan karena menawarkan teknologi yang lebih canggih, banyak kesempatan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi, serta prospek kehidupan yang lebih menjanjikan. 

Meskipun ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan mereka, namun hidup di kota besar juga membawa konsekuensi dan tantangan tersendiri.

Biaya hidup yang lebih tinggi di kota besar menjadi salah satu alasan utama mengapa orang enggan memiliki anak. 

Mengasuh anak memerlukan biaya yang signifikan, seperti biaya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline