Uang adalah sesuatu yang tak terelakkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang membutuhkan uang dan bahkan rela melakukan segalanya untuk mendapatkannya.
Keberadaan uang memiliki kemampuan untuk merangsang pusat kebahagiaan di otak kita, serupa dengan saat kita menikmati makanan terenak di dunia atau pun saat melakukan hubungan seksual.
Namun, di sisi lain, kita sering kali melihat kasus-kasus di mana orang kaya, artis, atau orang terkenal tidak puas dan tidak bahagia dengan kehidupan mereka, meskipun mereka memiliki banyak uang.
Fenomena ini membuat kita bertanya-tanya apakah uang benar-benar dapat membuat kita bahagia, dan jika bisa, mengapa ada orang yang menderita akibat hubungannya dengan uang?
Jika ditanya apakah uang bisa menjamin kebahagiaan, jawabannya bisa iya, tapi juga bisa tidak.
Kebahagiaan yang diberikan oleh uang cenderung bersifat sementara dan tidak menjamin kepuasan jangka panjang.
Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang lebih memprioritaskan uang daripada tujuan hidup atau nilai-nilai hidup cenderung lebih tidak bahagia dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu memfokuskan pada uang.
Namun, di sisi lain, uang juga bisa menjadi sumber kebahagiaan karena keterkaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dasar kita. Uang memungkinkan kita untuk membeli makanan, minuman, dan tempat tinggal yang nyaman.
Ini bukan berarti orang yang kurang mampu tidak dapat bahagia, tetapi jika kita tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita akan menghadapi kesulitan yang signifikan.
Oleh karena itu, dalam batas tertentu, kita membutuhkan uang untuk menjamin kebahagiaan, yaitu setidaknya pendapatan bulanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Namun, apakah orang yang tidak menderita pasti bahagia? Belum tentu. Banyak orang kaya yang tidak bahagia dengan kehidupan mereka, sementara ada juga orang yang bahagia meskipun mereka tidak memiliki banyak uang.