Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Jeritan Terpendam di Rak-rak Sunyi

Diperbarui: 2 Juni 2023   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi puisi sumber : diolah sendiri di canva.com

Di dalam toko buku yang terkunci rapat, 

Jeritan buku-buku bergema tanpa henti. 

Halaman-halaman mereka menangis, terluka, 

Kehilangan pelukan pembaca yang tercinta.

Mereka merindukan tangan yang membalik halaman, 

Mengarungi lautan kata-kata yang tak terbatas. 

Namun, tak ada yang datang, tak ada yang melirik, 

Keheningan menyelimuti setiap kehampaan ini.

Buku-buku yang teronggok, tanpa kehidupan, 

Dendam-dendam cerita yang tak pernah terdengar. 

Mereka berteriak dalam kebisuan, hancur dan remuk, 

Seolah-olah terjebak dalam mimpi buruk.

Buku-buku bersimpuh, merayu dan berharap, 

Kisah-kisahnya dibuka kembali, tukang cerita pun kembali. 

Tapi pintu toko tetap terkunci, tak ada harapan, 

Jeritan buku-buku terperangkap, tak tahu kemana.

Hanya debu yang menari dalam cahaya senja, 

Merayakan kesunyian dan menutup kesedihan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline