Lihat ke Halaman Asli

Misbah Murad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Negosiator Ulung Itu Bernama Wanita

Diperbarui: 19 April 2020   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beda sekali antara pria dan wanita dalam membeli sesuatu, selama ini kalau kepasar menemani istri disaat hari libur, hanya menunggu di motor atau di mobil, pernah kah para suami menemani bagai mana jagonya para ibu-ibu kalau bernegosiasi, saya sampai mengikuti bagaimana gesitnya seorang ibu-ibu kalau bernegosiasi, sampai-sampai istri saya yang seorang-ibu-ibupun mengeluskan dada nya melihat gesitnya siibu itu melakukan penawaran. Begitu juga kalau kita melihat ke mall-mall atau pusat-pusat perbelanjaan, wanita memang jadi pemenangnya kalau masalah yang satu ini.

Tetapi yang saya heran ibu-ibu yang canggih dalam bernegosiasi ini tidak bisa berbuat apa-apa kalau dia ke Indo mart atau alfa mart, karena disana sudah tertulis harga yang ditawarkan.

Beda lagi antara wanita dan pria kalau berbelanja misal di toka A harga barang B Rp.5.000,- si wanita akan rela berpindah ke toko C kalau dia tahu harga barang tersebut di toko C Rp. 4.500,- berbeda tentunya dengan laki-laki, tetap membeli walau selisih harga Rp. 500,-

Wanita memang memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik dari pada laki-laki, ada beberapa penjelasan mengapa seperti itu

Jejaring Sosial

Hubungan yang terjalin dan terbangun adalah sebuah kunci keberhasilan dalam sebuah negosiasi, karena dengan hubungan ini akan menciptakan suatu rasa percaya antara seseorang dengan orang lain, sehingga dengan kondisi seperti ini tidak menimbulkan rasa curiga atau berprasangka yang tidak baik terhadap orang lain.

Karena sebuah kesepakatan akan membutuhkan hubungan yang terjalin dengan baik, hubungan yang baik inilah sebagai fondasi yang kokoh untuk mengawali sebuah kesepakatan atau sebuah kerja sama.

Memang kalau kita berbicara konteks di pasar, egoisme para wanita masih tinggi, dia akan berpendapat sangat berhasil kalau dia dapat menekan si pedagang, yang masih ada dan bahkan banyak yang mengesampingkan sisi kemanusiaan, kalau ketemu dengan para pembeli seperti ini proses negosiasi tidak menciptakan kesepakatan yang adil.

Kalau dalam dunia bisnis atau usaha, wanita lebih tinggi kecerdasan emosionalnya karena wanita lebih handal dalam membangun hubungan yang berlandaskan simpati dan empati.

Pandai berekspresi

Dalam mengeskpresikan sesuatu wanita memiliki keahlian yang lebih dari kaum lelaki, Cuma kadang-kadang para wanita tidak mau berbicara langsung ke pokok bahasan, atau kalau di pasar mereka bercerita hal-hal lain dahulu, baru menayakan harga, ini untuk para wanita yang ulung dalam bernegoisasi, tapi kalau yang tidak mereka langsung ke point menanyakan berapa harga barang tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline