Berkumpul dengan keluarga selagi ada kesempatan, selalu ada petuah yang disampaikan walau sedikit, itulah kebiasaan keluargaku dahulu, yang aku turunkan sekarang kepada generasi keluargaku, sekarang anak-anak sudah dewasa, sudah kesulitan kalau mengajak jalan-jalan atau wisata karena mereka sudah punya dunia sendiri.
Kalau dulu saat mereka masih kanak-kanak, selalu menunggu hari sabtu atau hari minggu, atau kalau ada tanggal merah, bahkan tidak jarang baru saja sampai di rumah sudah bertanya, Sabtu-Minggu depan kita kemana lagi pa ??
Itu dahulu, saat mereka masih TK, SD, SMP tapi sejak mereka SMA, sudah jarang dan sudah sedikit sulit walau kadang tiga bulan sekali baru ada kesempatan lagi bersama mereka, itupun kadang dari ketiga anak kami, satu tidak bisa ikut, apalgi setelah mereka kuliah dan ada yang sudah bekerja, ya....
Sejak tiga tahun ini akhirnya tinggal kami berdua yang meluangkan waktu setiap minggu atau dua minggu sekali berlibur, kadang keluar kota, kadang hanya menyusuri tempat-tempat wisata di sekitar Bogor, baik itu tempat yang baru atau tempat yang sudah berkali-kali kami datangi.
Inilah yang sering saya sampaikan kepada ketiga anakku, kalau kalian nanti sudah berumah tangga, selagi memiliki waktu, terus bersama keluarga, karena kalau sudah seperti kalian sekarang sudah susah untuk kita berkumpul bersama.
Sebelum saya menyampaikan petuah, kami lihat bersama dokumenter-dokumenter perjalanan kami ke seluruh Indonesia, karena dokumenter vidio dan foto-foto ini sudah diolah, dan akan dilihat kapan-kapan mau, dokumen ini sejak tahun 1994 sampai saat ini, semua tertata dengan rapi dan baik, serta tertulis tanggal dan waktu.
Kadang gelak tawa kami bersama melihat rekaman yang konyol, atau foto-foto saat mereka kecil-kecil yang lucu dan kadang memalukan, bahkan ada yang nyeletuk, yang ini nanti delete ya pa, malu.....
Malam ini sudah jarang kami lalui bersama, hari ini semua ngumpul, yang sudah kerja datang kemarin, yang kuliah dan yang masih sekolah, karena tiga minggu lagi anak kami tertua akan menikah, dia sudah memiliki dunia sendiri lagi nantinya, ...
Malam ini petuah yang saya sampaikan tentang Sultan Murad, bukan karena orang tua saya bernama Murad atau kakek mereka bernama Murad, tapi kisah ini sangat layak di ceritakan apalagi pada masa-masa seperti sekarang ini, karena sekarang kita sering menilai orang lain dari sisi lahiriahnya saja, atau menilai seseorang karena ucapan dan pendapat orang lain, padahal sangat banyak yang tidak kita ketahui.....
Boleh jadi orang yang kita anggap selama ini akan masuk kedalam Neraka jahanam karena kelakuannya padahal dia adalah penghuni surga Firdaus...
Di ceritakan pada masa itu, Sultan merasa gelisah malam ini, entah apa yang terjadi, dia kumpulkan semua penasehatnya, ada apa malam ini dia sangat gelisah dan galau tidak seperti malam-malam sebelumnya, akhirnya dia dan penasehatnya memakai pakaian rakyat biasa dan berjalan keliling perkampungan-perkampungan.