Lihat ke Halaman Asli

Misbah Murad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Tradisi Kebo-keboan Desa Watu Kebo

Diperbarui: 18 Oktober 2019   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Sayang bapak kesini bukan Bulan Juni tadi." Guide kami bilang

"Emang kalau bulan Juni tadi ada apa ?"

"Ada tradisi kebo-keboan pak, disini."

"Tradisi kebo-keboan itu apa ?"

"Itu tradisi bersih Desa, berterima kasih dan bersyukur kepada Allah, agar Desa diberikan keselamatan dari segala bentuk bahaya dan panen padi melimpah, karena memang masyarakat di Desa ini menggantungkan hidup dari bertani."

dokpri

"Itu acaranya seperti apa ?"

"Acara kebo-keboan dilakukan setiap tahun pak, sejak dahulu, sebelum saya lahir kata ibu saya sudah ada acara ini, dan acara ini tidak boleh lewat waktu, sudah ada tanggal pelaksanaanya setiap tahun, pernah dulu terlewat waktu pelaksanaanya, warga desa ada yang meninggal secara beruntun, dan banyak warga desa yang terkena berbagai penyakit yang berujung pada kematian."

"Bukan karena kebutulan saja ?"

"Tidak pak, menurut adat di desa sini, tradisi itu harus dilakukan, makanya sekarang dilakukan tahun ini di bulan Juni tanggal 16."

"Tahu kenapa Desa ini di namai Desa Watu Kebo ?" tanya ku

"Ini menurut cerita yang ada ya pak, dahulu ada dari Kerajaan Majapahit yang ingin melakukan lamaran ke Bali, putri dari Bali meminta persyaratan membawa kerbau lembu, beristirahat di Desa ini, saat istirahat ada satu ekor kerbau lembu yang tertidur pulas dan susah dibangunkan, karena kerbau lembu itu susah dibangunkan oleh yang membawa seserahan kerbau lembu itu dikutuk menjadi batu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline