Sepertinya memang ada kunjungan berikutnya ketempat ini, karena sudah mempersiapkan perlengkapan Snorkling, dan ingin mencoba menyaksikan biota laut dan ikan-ikan yang berbagai warna dan bentuk, serta akan menyewa alat daiving, namun waktu yang diberikan panitia sangat terbatas sekali, belum lagi saat rombongan kami kesini adalah hari Jum`at, sehingga baik daiving maupun snorkling dibuang jauh-jauh dari angan, saya hanya pergi kerumah apung, menyaksikan anak hiu dan ikan-ikan beraneka warna yang besar besar saat kami melemparkan roti ke permukaan air.
Adalah Bangsring Underwater, saat kami turun dari tempat parkir dan mulai memasuki lokasi, disebelah kiri kami terdapat home stay beberapa buah, kemudian masuk lokasi ada patung penari.
Rombongan terpecah dua ada yang foto-foto dulu ada juga yang langsung menuju rumah apung, sayangnya perahu yang digunakan untuk meyeberang ke rumah apung hanya satu buah, yang lain tidak di gunakan, satu perahu memuat 15 orang, dengan tarif Rp. 5.000,- untuk pulang dan pergi, karena jumlah kami lebih dari 200 orang tentu memakan waktu lama untuk meyeberang dengan hanya menggunakan 1 perahu, rombongan saya sendiri di trif yang ke empat, menunggu hampir 20 menit.
Menunggu giliran diseberangkan, kami berfoto ria dulu disini, dari jembatan ini kami melihat tepi pantai, sangat indah sekali, terlihat pohon-pohon cemara di pinggir pantai, pesona alam yang sangat menakjubkan, sangat indah berwisata di Bangsring Underwater Banyuwangi ini.
Pantai ini terletak di Desa Bangsring Wongsorejo, Banyuwangi Jawa Timur, berada di selat Bali, sebuah taman laut yang benar-benar terjaga, nelayan dan penduduk sekitar dilarang memancing dan menagkap ikan di seputaran pantai ini, dan warga sekitar menjaga biota laut dan berbagai ikan yang ada di seputaran selat ini, Bangsring underwater ini merupakan objek wisata alam, berbasis konservasi terumbu karang, saat kami melalui jalur ini terdapat beberapa orang pemuda sedang membuat pondasi terumbu karang dari semen yang dibentuk segitiga, terdapat juga terumbu-terumbu yang alami.
Pada tahun 2017 lalu berkat kerja keras dan perjuangan nelayan setempat untuk menyelamatkan laut dan isinya dari kepunahan, mendapatkan penghargaan kalpataru untuk katagori penyelamat lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penantian kami berakhir, karena rombongan kami di persilahkan untuk menaiki perahu, untuk diantar ke Rumah Apung, sebuah rumah terapung yang memiliki luas 7 x 27 meter ini, perjalanan tidak lebih dari lima menit kami sudah sampai ditujuan.
Terdapat beberapa keramba yang di lapis dengan serat nilon, ada beberapa ikan hiu, dan ikan hias di masing-masing keramba yang berukuran 3 x 3 meter.
Saat beberapa orang di rombongan kami melempar roti ke tengah laut, bermunculan berbagai jenis ikan yang sangat cantik, berwarna warni jenis ikannya yang ada saling berebut roti.
Untuk Bansreng underwater sendiri airnya sangat jernih, sehingga tanpa alatpun kita bisa melihat dasar laut kalau kita berdiri di jembatan penyebrangannya.
Sayang sekali waktu yang ada sangat pendek, sehingga tidak dapat menggunakan fasilitas yang ada disana, seperti memakai perahu kano, daiving, snorkling, dan berbagai permainan lainnya. Kami sepakat ada kunjungan berikutnya kesini, bagi sahabat-sahabat traveler yang belum kesini, ada baiknya dijadwalkan kesini, karena di Banyuwangi hampir setiap minggu ada kegiatan vestifal yang sangat menarik.