Lihat ke Halaman Asli

Misbah Murad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Pesona Kawah Ratu Gunung Salak

Diperbarui: 30 Juni 2019   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Salam Petualang,

Setelah minggu lalu melakukan pemanasan di Gunung Munara yang memiliki ketinggian 1.119 mdpl, minggu ini sesuai jadwal akan menjajal Gunung Salak, rencana menginap, perlengkapan sudah dibawa semua, namun tidak dapat ijin menginap karena dari pemeriksaan kesehatan tensi naik 140 per 100, oleh petugas kesehatan tidak diberikan surat keterangan.

dokpri

Dengan berat hati terpaksa dirubah tidak jadi nginap kunjungan hanya ke Kawah Ratu, Jalur pendakian melalui Pasir Renget Gunung Bunder, terakhir melakukan pendakian di Gunung Salak pada saat musibah pesawat Sukhoi menabrak Gunung Salak, setelah itu belum pernah lagi mendaki Gunung Salak.

Gunung Salak ini saat baik di gunakan sebagai ajang latihan untuk pendaki pemula, sehingga kalau sudah Familier dengan Gunung Salak, Coba lagi mendaki Gunung Pangrango, kalau dua gunung ini sudah oke, silahkan untuk mendaki gunung yang lain baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

dokpri

Ketinggian Kawah Ratu hanya 1.437 mdpl, bagi yang ingin menginap di Gunung Salak, Kawah Ratu merupakan tempat peristirahatan yang ideal, disamping itu pesona yang di sajikan sangat luar biasa.

Saat kami mendaki Kawah Ratu malam harinya di Bogor turun hujan, ini sangat menyenangkan karena kami akan melalui jalan yang berlumpur, licin tetapi kami akan melalui beberapa aliran sungai yang lumayan sejuk dan indah sekali.

dokpri

Karena kami satu keluarga tidak menginap sehingga kami jalan santai saja, beberapa pendaki baik yang menginap atau yang hanya sampai Kawah Ratu banyak yang mendahului kami, saling bersapa dan saling mendoakan setiap ketemu sesama pendaki.

Sekitar 45 menit perjalanan kami sampai di Kawah Mati, sebelum tiba di kawah mati, istri sempat terjatuh, kaca matanya mengenai batu dan retak, kemudian sendal gunung yang di pakai, yang sebalah kiri putus, mungkin sudah beberapa tahun di pakai sehingga sudah aus.

dokpri

Terlihat disini pengorbanan seorang ibu, karena ukuran kaki istri saya sama dengan anak yang nomor dua, dia menyerahkan sendalnya ke Ibunya, tapi ibunya bilang, lebih nyaman kali ini tidak pakai sepatu, seperti di refleksi, padahal kami semua tahu, pendakian apalagi gunung Salak, tidak pakai sepatu, kaki tidak sakit itu adalah sebuah kebohongan besar.

dokpri

Sehingga perjalanan kami terhambat, di Kawah Mati kami melihat sebuah prasasti, meninggalnya anak STM Jakarta di sana beberapa tahun yang lalu, kalau saya perhatikan sepertinya, dia tiduran disitu.

Tips buat temen-teman pendaki pemula, kalau kita mendaki dimanapun, kalau masih aktif Gunung yang kita daki, masih ada gas-gas beracunya, jangan tidur di tanah, harus mencari tempat yang tinggi, karena gas beracun  itu hanya berada sekitar 1 m diatas permukaan tanah, jadi upayakan kalau istirahat atau tidur diatas 1 meter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline