Lihat ke Halaman Asli

Misbah Murad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Papua dan Mama-mama Jualan Pinang

Diperbarui: 24 Juni 2019   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Salam Petualang,
Kompasianer, Perjalanan saya kali ini adalah salah satu perjalanan terpanjang dan sedikit mengasikan, karena sensasi baru selama dua puluh empat jam tidak mandi.

Saya berangkat dari Jakarta menuju Yogyakarta, jam 07.00 pagi saya sudah sampai di Yogyakarta, sarapan kemudian, wawancara dengan 7 orang, jam 15.00 saya ke Papua, dengan dua kali transit, satu kali di Denpasar dan satu kali di Makassar.

Selagi di Yogyakarta saya meminta bantuan teman di Bali untuk menemani jalan-jalan, karena pesawat saya tiba di Bali Jam lima sore, dan berangkat lagi menuju Makassar jam 11.30 malam. Kemudian transit di Makassar menuju Irian Jaya pukul sekitar pukul lima pagi.

dokpri

Setiba di Denpasar, ada temen yang menjemput, saya hanya minta ditemani untuk melihat destinasi yang tidak terlalu jauh dan ditemani makan malam tentunya, karena jam 10 malam sudah harus ada di Bandara Lagi.

Ada beberapa tempat yang kami jajal malam itu, sebagai petualang, walau waktu yang ada cuma sedikit, pasti sudah dapat banyak.

Setiba di Makassar, beberapa penumpang tidak turun, tapi menunggu saja di dalam pesawat, ada beberapa penumpang yang turun, terutama para ahli hisab sepertinya, perokok berat, sedang saya dan beberapa penumpang lain melanjutkan tidur.

Kompasianer, saya tiba di Papua pada pukul 08.15 pagi, langsung kegiatan wawancara dengan dua belas orang, karena harusnya wawancara jam 08.00 molor jadi jam 09.00 itu pun saya tidak mandi, hanya ganti baju, cuci muka dan gosok gigi saja, sarapan pagi pun di dalam kendaraan yang membawa ke kantor.

Semua kegiatan selesai dan kegiatan yang ditunggu-tunggu pun siap, menjajal destinasi yang ada tidak jauh dulu dari kota, besok baru ke perbatasan.

Tugu MacArthur

dokpri


Kompasianer, selama ini saya hanya membaca sejarah, buku-buku dan foto-foto tentang tugu ini, tapi kali ini, saya berada di sini, Tugu ini sebagai peringatan Perang Dunia II, seorang jendral besar Amerika Serikat Dauglas MacArthur, jendral ini menyusun setrategi perangnya disini, saat Amerika menghadapi Jepang, di distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

dokpri

Dari sini mau ke Bandara Sentani tidak begitu jauh paling sekitar 15-20 menit sudah sampai. Dari sini saya melihat danau, dan sebagian kota, menurut driver yang mengantar saya, katanya di danau tersebut terdapat sebuah pesawat yang jatuh sampai saat ini bangkai pesawatnya tidak di temukan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline