Lihat ke Halaman Asli

Misbah Murad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Point of View

Diperbarui: 8 April 2019   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beruntung sekali pada kesempatan ini saya berkumpul dengan temen-temen yang memiliki hoby menulis, saya bukan seorang penulis, Cuma iseng saja, mereka yang hari ini berkumpul sudah banyak buku-buku yang mereka terbitkan, dan mereka berbagi, terima kasih buat teman-teman Pramuka yang mengajak saya dalam komunitas ini.

Pertemuan kali ini mereka membahas tentang memilih sudut pandang (PoV) atau yang disebut Point of View, terus terang saya baru mendengar kalimat ini.

Ketika menulis fiksi, baik itu untuk pembuatan cerita pendek atau novel, penulis harus pandai memilih sudut pandang, cerita itu akan dibuat dari sudut pandang siapa.

Ada tiga jenis sudut pandang dalam menulis sebuah cerita fiksi, yaitu orang pertama, orang pertama adalah yang menceritakan, disini bisa aku, bisa saya bisa kami.

Sudut pandang orang kedua, ini adalah cerita yang di kisahkan kepada seseorang dan seseorang itulah yang mengisahkan, dan terakhir dari sudut pandang orang ketiga dalam hal ini dia.

Sudut Pandang Orang Pertama

  • Sudut pandang orang pertama, penyampainya adalah "aku". Yang membaca hanya melihat apa yang dilihat oleh siapa yang menarasikan, hanya mengetahui apa yang diketahui oleh sang karakter.
  • Yang menyampaikan biasanya si karakter utama, namun narasinya bisa juga dari tangan kanan si tokoh utama.

Sudut pandang beberapa orang pertama

  • Kita bisa menampilkan beberapa orang pertama secara bergantian, biasanya dengan bab baru dengan narasi baru pula, strategi ini menawarkan sudut pandang dan cara berfikir yang berbeda, begitu juga dengan suara.
  • Dengan cara ini, kita dapat mengemukakan segala hal melalui seorang narator yang serba mengerti tanpa disertai rasa sombong.
  • Sebuah peristiwa yang sama bisa berbeda artinya bagi pelaku dan pengamat yang berbeda, disini bisa juga kita tidak melebih-lebihkan hal yang sebenarnya terjadi.
  • Ketika kita menggunakan sudut pandang beberapa orang pertama, yang perlu di perhatikan adalah jangan sampai kita mengulang-ulang adegan, jadi sesuatu yang sudah di sampaikan di cerita sebelumnya, jangan diulang kembali.

Keuntungan menggunakan Sudut Pandang Orang Pertama

  • Memudahkan bagi setiap pembaca masuk ke si protagonis, ini juga bisa untuk mengedintifikasi diri dengan si tokoh.
  • Ada kedekatan dan keintiman antara pembaca dan tokoh utamanya.
  • Mudah membagi pikiran, perasaan dan emosi si tokoh.
  • Gaya tulisan dapat di lakukan secara ringan tidak formal.
  • Sudut pandang yang paling tidak ambigu
  • Bisa memilih suara dengan bebas.
  • Bisa mengungkapkan pikiran seorang tokoh dengan lancar.

Kelemahan Menggunakan Sudut Pandang Orang Pertama

  • Kita tidak dapat memandang dari luar tokoh pembawa sudut pandang.
  • Sulit menciptakan suara baru yang menarik untuk setiap cerita
  • Misalkan sosok "aku" bercerita, memiliki arti "aku" masih hidup, merupakan salah satu sumber ketegangan, yang akan menceritakan apakah tokoh utama akan selamat atau hilang pada cerita pada sudut pandang.

Pembahasan untuk sudut pandang orang kedua dan ketiga, di bahas pada sesi pertemuan berikutnya, karena terlalu banyak peserta yang bertanya dengan penuh antusias, semoga di pertemuan berikutnya saya bisa hadir dan dapat menyajikan disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline