Tiga belas Februari dua ribu empat belas (13-02-2014), saat itu masih dinas di Jawa Timur, seperti biasa Jum'at malam pulang ke Bogor, dan kembali ke Surabaya senin shubuh, Ikut penerbangan pertama atau kedua, sehingga jam 07.00 sudah tiba di tempat aktifitas, mendahului temen-temen yang memang tinggal di Surabaya, Tanggal 13-02-2014 dimana Gunung Kelud yang memiliki ketinggian 1.731 mdpl, memuntahkan isi perutnya, abu vulkanik yang disemburkan sampai ke Bandara Surabaya, pada Hari senin, 14-02-2014, sehingga penerbangan saya di tunda, sampai 3 jam menunggu, baru ada pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia, penerbangan ke Surabaya di Batalkan, sampai waktu yang tidak di tentukan.
Saya menghubungi teman-teman yang ada di Kediri, untuk menjaga keselamatan masing-masing dulu, setelah itu baru melihat kondisi Kantor, alhamdulillah, temen-temen semua ada dalam lindungan Allah, hanya atap rumah mereka yang penuh dengan abu vulkanik / pasir, begitu juga dengan keaadan kantor.
Setlah 3 Minggu paska meletus, baru ada kesempatan untuk melihat kondisi kota Kediri dan melihat keadaan Gunung kelud, walau saat itu belum boleh mengadakan pendakian. Hanya di batas lereng, atau di ujung jalan menuju pendakian.
Kini lima tahun paska meletus, Gunung Kelud belum banyak perubahan, memang tidak sedikit biaya untuk menjadikan Gunung Kelud sebagai tempat wisata lagi, masih banyak juga para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang melihat Gunung Kelud dari dekat pasca Meletus, semoga Pemerintah Daerah membuat destinasi wisata lain di sini, untuk daya Tarik kembali Kelud pasca meletus.
Yang jelas menikmati Misteri Jalan di Jalan menuju Tanjakan Gunung Kelud, mobil jalan sendiri, dengan medan maghnit yang sangat kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H