Sungguh ujian yang sangat berat kini dihadapi kembali oleh sang nenek tua, di usianya yang begitu senja, sang nenek kini harus kembali menghadapi persidangan tuntutan hak atas tanah yang dilakukan oleh buah hatinya untuk yang kedua kali.Sangat miris sekali melihat kenyataan ini, sungguh sangat tidak layak seorang anak yang dilahirkan, dirawat dan dididik sejak kecil dengan susah payah menjadi anak yang sangat durhaka.
Tidak bisa terbayangkan lagi bagaimana kecewanya hati sang nenek melihat kenyataan bahwa buah hatinya benar-benar menjadi anak yang kejam, anak yang tidak tau berbalas budi, anak yang durhaka kepada orang tua sendiri. Sungguh mata hati sang buah hati seolah tertutup oleh tumpukan materi.
Sungguh sangat miris kalau hanya karena materi, kita harus menjadi anak yang durhaka, apalah arti kekayaan yang melimpah, bukankah ini semua hanya titipan sementara, tidak ingatkan kita terhadap sabdaRasulullah yang mengatakan:“Andaikata gunung-gunung kau sulap menjadi emas dan engkau berikan semuanya kepada orang tuamu, niscaya itu belum cukup untuk membalas kebaikan yang selama ini mereka berikan”.
Begitu besarnya kebaikan yang diberikan bahkan materi atau harta kekayaanpun tidak bisa untuk menebus kebaikan yang orang tua berikan. Tidak ingatkah kita tentang surga, tidak ingatkah kita dimana Allah meletakkan surga, “SURGA ITU ADA DI TELAPAK KAKI IBU” maka hormatilah ibumu, hormatilah orang tuamu jika engkau menginginkan surga. Bukankah orang tua itu merupakan separuh dari pintu surga.................................... maka dari itu Mari kita rawat orang tua kita,hormati, bahagiakan agar kita bisa memperoleh surganya.
Jangan sampai kisah diatas menimpa keluarga kita dan mari kita doakan semoga apa yang menimpa nenek tua (nenek fatimah) itu bisa segera diselesaikan dan Allah memberikan pertolongan kepadanya. Aminnn
Oleh: Misbahul Munir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H