Lihat ke Halaman Asli

Mirza Irfania

Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa KKN Unej BTV 3: Peningkatan Strategi Marketing Melalui Platform Digital

Diperbarui: 9 September 2021   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 Membagikan brosur produk UMKM kepada masyarakat sekitar (Dokpri)

(09/09/2021) Pada masa Pandemi COVID-19 yang berdampak di seluruh dunia, Khususnya di wilayah Indonesia dilanda lagi oleh mewabahnya virus COVID-19 yang menyebabkan beberapa daerah menjadi zona merah dan pemerintah menerapak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 1-4. Hal ini berdampak lebih buruk bagi banyak kalangan masyarakat kecil khususnya orang-orang yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang makanan termasuk juga UMKM. Karena peraturan tersebut, banyak dari seluruh kegiatan masarakat dibatasi walaupun tetap dengan syarat menerapkan protokol kesehatan. Bagi  UMKM dan para pedagang makanan khususnya yang menjajakan makanannya di warung atau kedai hal ini menyebabkan kerugian besar pada pendapatan mereka. Universitas Jember menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "KKN Back to Village III". Salah satu program dari KKN tersebut ialah Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19.

Pada program KKN yang diadakan oleh Universitas Jember, mahasiswa diterjunkan langsung ke daerah asal masing-masing untuk melaksanakan kegiatan di masa Pandemi ini. Mahasiswa tersebut memiliki tugas dan kewajiban untuk mendengar dan membantu kesulitan masyarakat sekitarnya khususnya bagi yang terdampak efek PPKM oleh pemerintah. Penulis selaku peserta KKN BTV 3 bertugas di daerah asal yaitu Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Untuk tematik yang diambil yaitu Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19. Melalui KKN ini, penulis bekerja sama dengan usaha produsen berbagai macam roti dan bakery  di daerah setempat sebagai mitra dimana akan dilaksanakan beberapa program kerja seperti pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan usaha melalui digital marketing.

Setelah melakukan observasi dan diskusi, usaha ini berjalan dari tahun 2018 atau dapat dikatakan sudah berjalan selama kurang lebih 3 tahun. Selama pandemi usaha bakery terdampak namun tidak separah dari produsen lainnya. Beruntungnya usaha ini dapat dikatakan berhasil karena selama berjalan usaha tersebut memiliki 3 pekerja yang mempekerjakan para ibu lansia dan janda sebagai peluang pekerjaan dan tambahan penghasilan untuk mereka. Produksi roti dari usaha yang dinamakan "JP Product" ini ramai pesanan dan karena kurangnya karyawan mengakibatkan hingga menolak pesanan yang diterima. Dampak paling terasa tentunya pada penghasilannya yang menurun sekitar setengah dari yang didapatkan sebelum masa PPKM. Tidak adanya hajatan dari masyarakat karena pemberlakuan PPKM mengakibakan produksi roti tersebut sepi dan kurang penghasilan. Setelah melakukan observasi, penulis berpendapat bahwa usaha dapat ditingkatkan kembali dengan cara melakukan promosi dan berjualan secara online. Dengan berjualan secara online seperti melalui Pre-order (PO) via Whatsapp, juga dapat menggunakan aplikasi pemesanan makanan melalui Facebook dan Instagram sehingga usaha ini dapat tetap berjalan dan dapat bertahan dimasa saat ini.

Gambar 2 Pengemasan roti (Dokpri)

Pada minggu kedua dan ketiga dari pelaksanaan KKN BTV 3, penulis selaku peserta KKN melakukan pelatihan dan pengembangan pada usaha rumah industri roti "JP Product". Adapun pelatihan yang dilakukan seperti pelatihan digital branding, pelatihan penggunaan sosial media, dan pelatihan untuk mendaftarkan legaliitas produknya dan mendaftarkan ke (Badan Pengawas Obat dan Makanan) BPOM. Kemudian pada usaha ini juga dilakukan pengembangan dimana fokusnya adalah agar konsumen mengetahui lebih banyak macam produk dalam produksi roti tersebut. Dalam hal ini, penulis membantu ibu Muvarokah selaku pemilik usaha untuk mempromosikan usahanya.

Beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan usaha tersebut seperti membagikan brosur kepada masyarakat agar mengenal usaha roti "JP Product". Kemudian juga dilakukan promosi dari produk yang paling diminati konsumen yakni Pia Kacang Ijo Singapore promosi dilakukan sebagai cara mengenalkan produknya kepada masyarakat diluar daerah Desa Leran. Setelah minggu kedua usaha ini akhirnya memiliki beberapa media sosial untuk menpromosikan makanannya di Instagram yang diberi nama @jpbakery_.

Gambar 3 Sosial Media UMKM JP Product (Dokpri)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline