Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Irwan

Mahasiswa Universitas PTIQ Jakarta

Pena Bumi: Titipan (Amanah) dalam Konteks Islam

Diperbarui: 8 Desember 2023   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: grcfarraz.com

Islam adalah agama yang mengatur tatanan hidup manusia dengan sempurna tentang kehidupan individu dan masyarakat. Dalam islam kita kenal dengan adanya siksaan dan ganjaran, ini merupakan balasan bagi setiap tindak tanduk manusia didunia. Siapa saja yang berbuat baik dalam hidupnya dengan berpegang teguh kepada ajaran Allah maka akan mendapat ganjaran berupa surga-Nya. Sebaliknya siapa saja yang berbuat buruk serta melanggar segala perintah dan larangan Allah akan dibalas dengan siksa neraka-Nya. Pemahaman seperti ini tentu akan berdampak pada sikap dan perilaku umat Islam secara umum.

Amanah merupakan ajaran islam yang dituangkan Allah untuk makhluk-Nya melalui ayat-ayat Al-quran. Amanah dalam konteks Islam memiliki makna yang dalam dan penting. Istilah ini mencakup konsep kepercayaan, kejujuran, dan tanggung jawab. Amanah dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipercayakan atau dipercaya, dan juga berarti titipan (al-wadi'ah). Amanah adalah lawan kata dari khianat. Dalam Islam, sikap amanah merupakan sesuatu yang dipercayakan untuk dijaga, dilindungi, dan dilaksanakan dengan baik.

Beberapa deskriptif mengenai amanah antara lain:

  • Kepercayaan kepada Allah (Tawakkal): Amanah mencakup kepercayaan kepada Allah. Seorang Muslim diharapkan untuk menempatkan kepercayaannya kepada Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Ini termasuk mengandalkan-Nya dalam mengatasi kesulitan, mempercayakan nasib kepada-Nya, dan menjalani hidup dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah takdir dari-Nya.
  • Kejujuran dan tegaknya kata-kata: Amanah juga berhubungan erat dengan kejujuran dan tegaknya kata-kata. Seorang Muslim diwajibkan untuk berbicara dengan jujur, tidak menipu, dan tidak berbohong. Mengingat janji, komitmen, dan kesepakatan adalah bagian dari amanah.
  • Tanggung jawab terhadap amanah: Mencakup pemenuhan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Ini mencakup pekerjaan, keuangan, dan segala bentuk tanggung jawab lainnya. Seorang Muslim diharapkan untuk menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
  • Amanah dalam hubungan sosial: Dalam hubungan sosial, amanah mengajarkan untuk menjaga kepercayaan dan menghormati hak-hak orang lain. Sebagai contoh, dalam bisnis, amanah mengajarkan agar transaksi dilakukan dengan jujur dan adil. Dalam pernikahan, amanah mengajarkan untuk menjaga kepercayaan pasangan hidup.
  • Pengelolaan amanah Allah: Manusia dianggap sebagai pemegang amanah dari Allah terkait dengan berbagai nikmat dan karunia-Nya seperti waktu, kesehatan, dan harta. Seorang Muslim diharapkan untuk menggunakan amanah ini dengan bijaksana, tidak bersifat boros atau tidak bertanggung jawab.
  • Hukuman bagi pelanggaran amanah: Pelanggaran terhadap amanah dianggap sebagai perbuatan dosa dalam Islam. Hukuman bagi mereka yang tidak menjalankan amanah dengan baik dapat ditemui dalam Al-Quran dan hadis. Ketaatan terhadap prinsip amanah diyakini akan mendatangkan berkah dan rahmat dari Allah Swt.

Berkaitan dari beberapa deskriptif tentang amanah diatas, poin penting yang perlu dicatat adalah objek amanah itu sendiri haruslah sesuatu yang baik dan tidak melanggar ajaran agama Islam. Dalam konteks keagamaan amanah yang mengandung unsur kemudlaratan atau bertentangan dengan ajaran Islam sangatlah dilarang.

Misal saja si A memberikan amanah kepada si B untuk membelikannya minuman keras (khamr) dengan uang yang diberikan oleh si A. Ini tidak bisa juga dikatakan amanah sebab sangat jelas melanggar aturan agama. Jelas sekali bahwasanya Islam sangat melarang umatnya untuk mengkonsumsi khamr.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 219 yang artinya:

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir."

Amanah berarti tanggung jawab. Orang yang telah diberikan amanah haruslah menjalankan amanah tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Sebab orang yang menjalankan amanah akan dirindukan oleh Surga-Nya.

Allah Swt., berfirman yang artinya: "Orang-orang yang menunaikan amanah dan menepati janji ... mereka itulah yang mewarisi, yakni mewarisi Surga Firdaus. Mereka kekal didalamnya". (QS. Al-Mu'minun (23): 8-11).

Orang yang tidak dapat menjalankan amanah karena kelalaian dan kesengajaan berarti telah berkhianat dan melanggar janji, agama sangat mengutuk perbuatan tersebut. Dalam sebuah hadits dikatakan: "Tidaklah Nabi SAW berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: "Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya." (HR Muslim).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline