Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Dosen Muda di Era Millennial, Tantangan Menghadapi Mahasiswa "Zaman Now"

Diperbarui: 25 Agustus 2019   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Mengajar itu seperti seni, harus banyak improvisasi"

Kali ini kompasiana bakal bahas karir seseorang di bidang pendidikan, bagaimana menjadi Dosen Muda di Era millennial Menghadapi mahasiswa Zaman Now, Yuk kenalan dengan Mirra Sri Wahyuni, seorang Dosen Muda di salah satu PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di Kota Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Sumatera Selatan.

Ada beragam tantangan yang dihadapi Mirra di era millennial saat ini. Kemajuan teknologi dan informasi menuntutnya untuk selalu berkembang dan berimprovisasi saat mengajar.

Mahasiswa sekarang termasuk ke dalam golongan milenials yang berpikir kritis dan idealis. Sistem pembelajaran kepada mahasiswa milenial tidak bisa dilakukan dengan "marah-marah" dan dominasi dosen. 

Seorang dosen harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Apalagi sebagai dosen muda harus bisa menjadi "sahabat" bagi mahasiswa, sehingga proses pembelajaran menyesuaikan dengan gaya millennials. Penyesuaian teknologi dan gaya mengajar menjadi hal krusial yang harus dibenahi dalam menghadapi mahasiswa "zaman now", Ujar Mirra.

Sebagai dosen muda, Mirra tak ingin posisinya dipandang sebelah mata, karena dinilai masih minim pengalaman. Hal tersebut juga menjadi tantangan untuknya agar dapat berprestasi dan menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi banyak orang. 

Sebagai sosok pantang menyerah,  harus banyak belajar dan menyesuaikan dengan cepat agar dapat menjadi seorang dosen yang benar-benar profesional, dengan tetap menghormati senior-seniornya.

"Dosen-dosen muda dinilai lebih cakap teknologi, memiliki idealisme, semangat yang tinggi, inovasi, dan kreatifitas. Seperti pernyataan dari Bung Karno, "Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia". Dengan kehadiran dosen-dosen muda diharapkan dapat membawa pendidikan tinggi Indonesia ke level yang lebih tinggi lagi," katanya.

Pendengar yang Baik

Sosok yang terlahir dari keluarga Akademisi dan berkarir menjadi Dosen sejak Tahun 2016 ini, mengatakan selain menjadi pendidik yang baik, dosen harus menjadi pendengar yang baik. 

Terkadang salah satu masalah yang sering dihadapi dosen adalah tidak mau mendengar dan cenderung resist. Keegoan tersebut harus dibuang, karena sebagai dosen harus menerima saran, masukan, dan pendapat pihak lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline